Jumat, 01 Juni 2012

Pengertian Profirin

Porfirin merupakan senyawa organik aromatik. Keberadaan rumpun senyawa ini di bumi sangat melimpah. Karakteristik porfirin kian banyak mendapat perhatian dari berbagai disiplin ilmu karena kemampuannya bersenyawa dalam sistem biologis sekaligus mampu mengkonversi energi surya menjadi energi kimia. Hal ini pula yang menyebabkan porfirin banyak dipakai sebagai fotosensitizer. Dalam bidang nanosains dan nanoteknologi,

porfirin mulai banyak dikembangkan sebagai blok penyusun struktur nano. Penelitian yang dilakukan oleh Schwab et al. menunjukkan bahwa struktur nano porfirin (nanotubes dan nanorods) memiliki sifat fotokonduktif sehingga berpotensi dimanfaatkan untuk pengembangan perangkat elektronik dan fotonik, misalkan untuk pengembangan fotosintesis buatan untuk konversi energi surya.
Sifat khas porfirin: pembentukan kompleks dengan ion-ion logam yang terikat pada atom N cincin-cincin pirol

Contoh:
heme = porfirin + Fe2+ (porfirin besi/heme)
klorofil = porfirin + Mg2+ (porfirin magnesium/klorofil)

Di alam, metaloporfirin terkonjugasi dengan protein membentuk senyawa-senyawa antara lain:
1. Hemoglobin (Hb)
- merupakan porfirin besi yang terikat pada protein globin
- fungsi: mengangkut O2 di darah
2. Eritrokruorin
- terdapat pada beberapa invertebrata
- fungsi: hampir sama dengan Hb
3. Mioglobin
- pengangkut O2 di jaringan otot (pigmen pernafasan)
4. Sitokrom
- fungsi: pemindah elektron pada proses redoks
5. Katalase
- heme + protein
- pemecah 2H2O2 menjadi 2H2O + O2
6. Triptofan pirolase
- mengkatalisa oksidasi triptofan menjadi formil kinurenin

Fungsi porfirin:
1. Membentuk senyawa sebagai pengangkutan O2
2. Membentuk senyawa sebagai pengangkutan elektron
3. Membentuk senyawa sebagai enzim-enzim tertentu

Perbedaan antara porfirin satu dengan yang lain adalah jenis senyawa yang mensubstitusinya

0 komentar:

Posting Komentar