Kamis, 17 Mei 2012

strategi untuk mengontrol asma

Beberapa strategi untuk mengontrol asma:

1. Mengetahui dengan jelas tentang penyakit asma
Seseorang yang mengidap asma sebaiknya mengenal dengan jelas seluk beluk penyakit yang dideritanya. Mengetahui dengan jelas apa sebenarnya penyakit asma yang dideritanya itu. Pengenalan tentang asma ini sebaiknya bukan hanya untuk pasien yang menderita asma saja, tetapi juga kepada keluarganya. Dengan mengetahui dengan jelas penyakit yang di deritanya akan terbentuk sebuah motivasi positif dalam diri pasien dan keluarga untuk mengatasi asma yang diderita.

2.Mengenal faktor-faktor yang memicu kambuhnya serangan asma
Serangan asma biasanya diawali oleh faktor-faktor pemicu yang membuat penyakit ini kambuh. Dengan mengetahui, mempelajari serta memahami faktor-faktor pemicu timbulnya serangan asma yang terjadi, penderita dapat mengkontrol agar asmanya tidak sering kambuh.

Faktor-faktor pemicu serangan asma pada setiap penderita asma tidaklah sama. Faktor pemicunya dapat berupa alergi, perubahan udara, infeksi, makanan, kelelahan, obat-obatan maupun asap rokok.

Sebagian besar serangan asma dapat dicegah dengan menghindari faktor-faktor pemicunya tersebut. Dengan mempunyai kesadaran yang penuh dari penderita asma untuk mengontrol faktor pemicunya kambuhan yang sering terjadi dan membahayakan penderita tersebut dapat dihindari.

3.Pengobatan asma
Pengobatan tidak hanya dilakukan ketika serangan asma terjadi, tetapi juga saat tidak terjadi serangan. Pasien perlu memahami obat yang harus digunakan pada waktu serangan dan di luar serangan. Pada prinsipnya, pengobatan asma disesuaikan dengan berat penyakitnya.Obat asma terbagi dalam dua kelompok, yaitu obat rutin dan obat darurat (emergency).
Obat rutin adalah obat yang berfungsi untuk mencegah terjadinya serangan asma. Obat ini dipakai secara terus menerus dalam jangka waktu yang relatif lama, tergantung pada berat ringannya penyakit asma yang diderita. Obat rutin ini harus digunakan setiap hari, untuk mencegah terjadinya kambuhan serangan dan bertambah beratnya penyakit asma itu.
Obat emergency adalah obat yang harus segera digunakan ketika serangan asma datang. Obat ini berfungsi untuk meredakan serangan atas asma yang sedang terjadi. Penggunaan obat ini dapat mencegah timbulnya serangan asma yang berat. Bila serangan sudah dapat diatasi, obat emergency tak diperlukan lagi.

4. Olahraga teratur
Banyak orang yang mengatakan bahwa penderita asma tak boleh berolahraga, karena akan memicu timbulnya serangan asma. Pendapat ini sungguh tidak benar. Penderita asma justru harus melakukan olahraga secara teratur. Penderita asma sering mengalami sesak nafas, sehingga perlu adanya latihan olahraga pada tubuhnya agar otot-otot yang ada dalam tubuh dapat bekerja secara teratur, terutama otot-otot pada fungsi pernafasan.

Sebelum melakukan olahraga sebaiknya penderita asma melakukan latihan pemanasan terlebih dahulu. Jika perlu, dapat menggunakan obat sebagai pencegahan sebelum melakukan aktivitas olahraga.

5. Secara teratur mengkontrol asma ke dokter
Penderita asma sebaiknya melakukan kontrol secara teratur ke dokter. Dengan melakukan kontrol secara teratur ini penderita dapat mengetahui dengan jelas bagaimana perkembangan dari penyakit yang dideritanya, dan mungkin pula dilakukan penyesuaian atas obat-obat yang dipergunakannya sesuai dengan kondisi tubuhnya.

Ketika melakukan kontrol ke dokter itu perlu adanya komunikasi yang baik antara dokter dengan pasien dan juga keluarganya. Pasien jangan malu untuk banyak menanyakan perkembangan penyakitnya dan dokter pun jangan pelit untuk memberikan penjelasan agar pasien mengerti dan memahami penyakitnya.

Dengan disiplin dan rutin mengontrol asma yang dideritanya, para penderita asma dapat hidup secara normal dan wajar. Mengurangi serangan yang akan terjadi dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari yang dilakukan. Hidup dengan asma tidak lagi bermasalah dengan disiplin anda untuk mengontrolnya.

0 komentar:

Posting Komentar