Jumat, 04 Mei 2012

Perubahan kulit fisiologis saat hamil

Perubahan kulit fisiologis antara lain kelainan pigmentasi, rambut serta kuku, perubahan fungsi kelenjar, jumlah dan aliran darah, dan mukosa. Perubahan ini tergolong normal.

    Kelainan pigmentasi antara lain melasma, kloasma (topeng kehamilan), warna kulit menjadi gelap, misalnya pada daerah areola (sekitar puting susu), paha dalam, leher, daerah pusar dan sekitarnya. Semua ini akan menghilang beberapa bulan setelah persalinan, atau mungkin lebih cepat.

    Kelainan rambut berupa penebalan rambut di kepala, wajah, lengan, tungkai dan punggung yang disebabkan fase anagen.

    Kelainan kuku antara lain kuku menjadi cenderung kering dan rapuh serta pecah-pecah namun tidak disertai rasa nyeri. Bila sudah mengganggu, dapat diberikan terapi larutan pengeras kuku.

    Perubahan fungsi kelenjar dapat menyebabkan miliaria yakni ditandai dengan kulit yang berbintil seperti jerawat yang kecil-kecil di lipatan kulit di bawah payudara dan paha bagian dalam, yang akan sembuh setelah persalinan.

    Perubahan struktur kulit yang sering terjadi antara lain striae gravidarum, yaitu garis-garis/alur berwarna putih yang muncul di sekitar perut, paha, lengan, payudara, bokong. Pada ibu muda dengan kehamilan bayi yang besar biasanya lebih rentan mengalami ini. Setelah persalinan, garis-garis ini berubah warnanya menjadi lebih pucat.

    Perubahan pembuluh darah pada kehamilan amat beragam, adanya peningkatan kadar estrogen merupakan faktor pemicunya.  Dari semua perubahan yang paling sering dialami adalah adanya pembengkakan pada kaki, yang biasanya semakin berat di trimester ketiga.

0 komentar:

Posting Komentar