1). Pengertian Perilaku Merokok
Perilaku merokok adalah aktivitas seseorang yang merupakan respons orang tersebut terhadap rangsangan dari luar yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk merokok dan dapat diamati secara langsung.
Sedangkan menurut Istiqomah Merokok adalah membakar tembakau kemudian dihisap, baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Temparatur sebatang rokok yang tengah dibakar adalah 90 derajat Celcius untuk ujung rokok yang dibakar, dan 30 derajat Celcius untuk ujung rokok yang terselip di antara bibir perokok (Istiqomah, 2003).
2). Tipe Perokok
Perokok sangat berat, dia mengkonsumsi rokok lebih dari 31 batang perhari dan selang merokoknya lima menit setelah bangun pagi.
Perokok berat, merokok sekitar 21-30 batang sehari dengan selang waktu sejak bangun pagi berkisar antara 6-30 menit.
Perokok sedang, menghabiskan rokok 11-21 batang dengan selang waktu 31-60 menit setelah bagun pagi.
Perokok ringan, menghabiskan rokok sekitar10 batang dengan selang waktu 60 menit dari bangun pagi.
3). Menurut Tomkins dalam Sarafino,(1994) ada 4 tipe perilaku merokok berdasarkan Management of affect theory, keempat tipe tersebut adalah:
Pengaruh Positif, individu mau merokok karena merokok memberi perasaan positif baginya. Dia menjadi senang dan tenang saat merokok.
Pengaruh Negatif, merokok dapat meredakan emosi-emosi negatif dalam hidupnya.
Ketergantungan Fisiologis, perilaku merokok yang sudah jadi kebiasaan. Secara fisik individu sudah merasa ketagihan untuk merokok dan dia tidak dapat menghindar atau menolak permintaan yang berasal dari dalam dirinya sendiri.
Ketergantungan Psikologis, kondisi ketika individu merasakan, memikirkan dan memutuskan untuk merokok terus menerus. Dalam keadaan apa saja dan dimana saja ia selalu cenderung ingin merokok. ( Dariyo, 2004 ).
4). Tempat merokok juga mecerminkan pola perilaku perokok.
Berdasarkan tempat-tempat dimana seseorang menghisap rokok, maka dapat digolongkan atas:
a). Merokok di tempat-tempat umum atau ruang publik:
Kelompok homogen (sama-sama perokok), secara bergerombol mereka menikmati kebiasaannya. Umumnya mereka masih menghargai orang lain, karena itu mereka menempatkan diri di smoking area.
Kelompok yang heterogen (merokok ditengah orang-orang lain yang tidak merokok, anak kecil, orang jompo, orang sakit, dll). Mereka yang berani merokok di tempat tersebut, tergolong sebagai orang yang tidak berperasaan, kurang etis dan tidak mempunyai tata karma. Bertindak kurang terpuji dan kurang sopan, dan secara tersamar mereka tega menyebar racun kepda orang lain yang tidak bersalah.
b). Merokok di tempat-tempat yang bersifat pribadi:
Di kantor atau di kamar tidur pribadi. Mereka yang memilih tempat-tempat seperti ini sebagai tempat merokok digolongkan kepada individu yang kurang menjaga kebersihan diri, penuh dengan rasa gelisah dan mencekam.
Di toilet, perokok jenis ini dapat digolongkan sebagai orang yang suka berfantasi.
c). Bahaya Merokok
Terpapar asap rokok selama 8 jam sebanding dengan merokok langsung sebanyak 20 batang perhari. Konsekuensi dari merokok antara lain meningkatnya kejadian infeksi saluran nafas bagian atas, batuk, asma, sinusitis, penyakit kardiovaskular, kanker, mengganggu fertilitas, lahir kurang bulan, kematian maupun absen dari kerja atau sekolah. Anak atau kaum muda yang merokok, pertumbuha dan perkembangan parunya segera akan terpengaruh oleh asap rokok tersebut.
Efek dari rokok atau tembakau memberi stimulasi depresi ringan, gangguan daya tangkap, alam perasaan, alam pikiran, tingkah laku dan fungsi psikomotor. Jika dibandingkan zat-zat adiktif lainnya rokok sangatlah rendah pengaruhnya, maka ketergantungan kepada rokok tidak begitu dianggap gawat (Roan,1979 ).
Sedangkan menurut ( Dariyo,2004 ) individu yang mempunyai kebiasaan merokok darahnya telah terkontaminasi dengan zat nikotin. Zat tersebut bisa membuat darah menjadi makin kental, sehingga dapat menghambat proses pemompaan darah yang dilakukan jantung. Akibatnya bisa gagal jantung karena fungsi jantung tidak bekarja dengan maksimal.
0 komentar:
Posting Komentar