Jumat, 18 Mei 2012

MOTIVASI DALAM PROMOSI KESEHATAN

PENGERTIAN
Motivasi: kekuatan dorongan yang menggerakan kita untuk berperilaku tertentu
Motivasi: interaksi antara perilaku dan lingkungan sehingga sehingga dapat meningkatkan, menurunkan atau mempertahankan perilaku

PENDEKATAN MEMPELAJARI MOTIVASI

Pendekatan Instink:
Instink adalah pola perilaku yang kita bawa sejak lahir yang secara biologis diturunkan
Instink yang mendasar adalah:
Instink menyelamatkan diri
Instink bertahan hidup

Pedekatan Pemuasan Kebutuhan
Manusia terdorong melakukan sesuatu guna mencapai tujuanya dan tercapailah keseimbangan
Contoh: jika kita sakit kepala, tubuh menjadi tidak seimbang, kita berusaha minum obat agar tercapai keseimbangan

Pendekatan Insentif
Insentif merupakan stimulus yang menarik seseorang untuk melakukan sesuatu
Contoh: seorang ibu membawa balitanya ke Posyandu, karena ingin mendapatkan PMT

Pendekatan Arousal
Mencari jawaban atas perilaku dimana tujuan dari perilaku ini adalah untuk memelihara atau meningkatkan rasa ketegangan
Contoh: pecandu heroin, di awal akan merasa nikmat saat minum heroin, namun suatu saat dosis nya tidak membuat nikmat lagi, untuk itu dia menambah dosis agar tercapai kenikmatan baru

Pendekatan Kognitif
Motivasi adalah produk dari pikiran, harapan dan tujuan seseorang
Dibagi dua: motif instrinsik dan ekstrinsik
Contoh: Bidan yang tugas didaerah terpencil, jika bidan tersebut kerja karena senang dengan profesinya disebut motif intrnsik, jika ingin mendapat penghargaan disebut motif ekstrinsik

TEORI MOTIVASI
Teori motivasi dibagi dua:
Teori kebutuhan: content theory
Teori Proses: prosecess theory, memahami proses berpikir yang dapat mendorong seseorang berperilaku

Teori Kebutuhan Maslow:
Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan akan rasa aman
Kebutuhan untuk dicintai dan mencintai
Kebutuhan untuk dihargai
Aktualisasi diri

Teori Kebutuhan Alderfer:
Kebutuhan untuk berkembang (growth)
Kebutuhan untuk membina hubungan (relatedness)
Kebutuhan untuk eksis (existence)

Teori Kebutuhan Mc Leland:
Kebutuhan untuk berprestasi (n-achievement)
Kebutuhan untuk berafiliasi (n-affiliation)
Kebutuhan untuk berkuasa (n-power)

Teori dua faktor Hertberg:
Hiegyne factor: faktor yang jika terpenuhi tidak dapat memberikan kepuasan kepada karyawan, namun hanya dapat menghilangkan rasa tidak puas
Motivating factor: faktor yang jika terpenuhi dapat menimbulkan rasa puas, namun tidak tidak dapat menghilangkan rasa tidak puas

TEORI MOTIVASI PROSES

Teori Keadilan Adams (equity theory)
Teori ini mengatakan bahwa jika seseorang merasa diperlakukan tidak adil, maka ia tidak akan termotivasi untuk melakukan tugasnya

Teori Harapan (expectancy theory)
Motivasi seseorang untuk melakukan sesuatu tergantung:
Seberapa yakin orang tsb terhadap hubungan antara usaha dan keberhasilan
Hubungan antara keberhasilan dengan imbalan yang diperoleh
Seberapa bernilainya imbalan tsb baginya

JENIS MOTIVASI
Ada 2 jenis motif:
Motif Biologis (dibawa sejak lahir): lapar, haus , seks, pengaturan suhu tubuh, tidur, menghindari rasa sakit, kebutuhan akan oksigen
Motif Sosial (tidak dibawa sejak lahir): Mendapatkan perhargaan, berkuasa

PENGUKURAN MOTIVASI
Cara pengukuran motivasi:
Tes Proyektil
Kuesioner
Observasi Perilaku

Tes Proyektil
Apa yang kita katakan merupakan cerminan dari apa yang ada dalam diri kita
Untuk mengetahui pikiran manusia, kita beri stimulus yang harus diinterpretasikan
Contoh: Thematic Apperception Test (TAT): klien diberi gamber, kemudian disuruh membuat cerita tentang gambar itu, lalu kita telaah motivasi berdasarkan cerita yang dibuat

Kuesioner
Klien diberi kuesioner yang berisi pertanyaan yang dapat memancing motivasi klien
Contoh: Edward’s Personal Preference Schedule, yg terdiri 210 pertanyaan
Berdasarkan jawaban akan dikaji kebutuhan apa yang paling dominan

Observasi Perilaku
Membuat situasi sihingga klien dapat memunculkan perilaku yang mencerminkan motivasinya

MOTIVASI BERPERILAKU SEHAT
Untuk berperilaku sehat diperlukan 3 hal (Elder, 1994):
Pengetahuan yang tepat
Motivasi
Ketrampilan untuk berperilaku sehat

Jika seseorang tidak punya ketrampilan untuk memunculkan perilaku sehat disebut: skill deficits, cara perbaikan dengan pelatihan
Jika seseorang memiliki pengetahuan dan ketrampilan tetapi tidak puanya motivasi disebut: performance deficits, cara perbaikan pemberian reward and punishment

Mengapa orang sulit berperilaku sehat?
Perilaku tidak sehat lebih menyenangkan daripada perilaku sehat
Perubahan perilaku tidak sehat menjadi sehat tidak berdampak langsung secara cepat
Memotivasi orang sehat lebih sulit daripada orang sakit
Faktor lingkungan tidak mendukung

0 komentar:

Posting Komentar