Biasanya orang tua mulai mengenali “keanehan” anaknya sejak kecil, karena anak cenderung menunjukkan pola perkembangan dan perilaku yang mirip dengan autis sejak awal kehidupannya seperti misalnya terlambat bicara (bahkan tidak bisa bicara sama sekali), sulit berinteraksi dengan orang lain (orang tua sering bilang : anak saya “cuek” kalau dipanggil nggak nengok), dan menunjukkan perilaku-perilaku yang tidak biasa seperti berjingkrak-jingkrak (body rocking), menepuk-nepuk tangannya (flapping) dan berputar di sumbu badan (spinning).
Pada usia 3 tahun, orang tua mulai memperhatikan bahwa anaknya yang tadinya tidak bisa bicara / terlambat bicara, “tiba-tiba” menunjukkan kemampuan berbahasa yang tinggi tapi sekaligus dengan cara bicara yang aneh, sekalipun anak tersebut tidak melalui fase terapi wicara apapun. Selain itu orang tua juga mulai mengenali bahwa anak tsb mempunyai keterpakuan yang aneh pada objek / topik / ritual tertentu. Di lain pihak, orang tua menyadari bahwa anaknya mempunyai tingkat kecerdasan yang di atas rata-rata karena pemahaman anak mengenai hal hal yang ada di sekitarnya nampak jauh di atas kemampuan pemahaman anak yang seusianya.
0 komentar:
Posting Komentar