Saat ini bayi memang dianjurkan tidur terlentang karena kekhawatiran terhadap risiko sudden infant death syndrome. Karena itu, ubah posisi kepala agak menoleh ke kanan dan kiri. Bila sudah terlanjur gepeng, letakkan kepala pada bagian yang membulat. Boleh diberi ganjal di samping kepala.
Terlentang sepanjang waktu tentu kurang menyenangkan. Lakukan tummy time alias ‘waktunya tengkurap.’ Ditengkurapkan 5 menit sehari sejak umur 6 minggu dapat mencegah terjadinya kepala gepeng. Apalagi kalau lebih lama. Tengkurap juga menyebabkan otot leher menjadi lebih kuat sehingga anak cepat dapat menolehkan kepalanya ke kiri dan kanan, juga mengangkat kepalanya. Jangan biarkan bayi tengkurap tanpa pengawasan, karena mungkin bayi menjatuhkan kepalanya ke bawah dan jalan nafasnya dapat tersumbat.
Beberapa bayi selalu menoleh ke satu sisi pada saat tidur telentang. Untuk mengetahui apakah leher bayi kaku atau tidak, dokter akan memeriksa dengan memutar kepalanya ke kanan dan kiri perlahan-lahan untuk merasakan apakah putaran ke satu sisi lebih berat dibandingkan ke sisi lain. Bila lehernya memang kaku, perlu latihan. Latihan pelenturan leher bisa dilakukan tiap kali habis mengganti popoknya, 3 ulangan setiap kali.
Bayi juga sering menoleh ke satu sisi karena ada benda yang menarik perhatiannya di sisi tersebut. Coba pindahkan benda tersebut, atau putar posisi tidur bayi. Bayi biasanya sudah ‘melek’ dan mulai tertarik dengan warna atau bunyi. “Pakai bantal bolong dong,” nasihat dari oma untuk mencegah kepala jadi gepeng ini memang belum terbukti secara ilmiah. Tapi anda dapat mencobanya.
0 komentar:
Posting Komentar