Rabu, 11 April 2012

Pengertian PLASENTA PREVIA

PLASENTA PREVIA

Gejala umum

a. Perdarahan tanpa rasa sakit.
b. Terjadi pada saat pembentukan SBR, sehingga terdapat pergeseran atau dinding rahim dengan plasenta yang menimbulkan perdarahan.
c. Bentuk perdarahan:
• Sedikit tanpa menimbulkan gejala klinis.
• Banyak disertai gejala klinik ibu dan janin.
d. Gejala klinik ibu:
• Tergantung KU dan jumlah darah hilang, yang bersifat sedikit demi sedikit atau dalam jumlah besar dalam waktu singkat.
• Terjadi gejala kardiovaskuler dalam bentuk:
• Nadi meningkat dan tekanan darah turun.
• Anemia disertai bagian ujung dingin.
• Perdarahan banyak dapat menimbulkan syok sampai kematian.

e. Gejala klinik janin:
• Bagian terendah belum masuk PAP atau terdapat kelainan letak.
• Perdarahan mengganggu sirkulasi retroplasenter, menimbulkan asfiksia intrauterin sampai kematian janin.
• Hbs sekitar 5 gr% dapat menimbulkan kematian janin serta ibunya.

Dasar diagnosis

a. Terdapat perdarahan tanpa rasa sakit.
b. Keadaan umum setelah perdarahan tergantune dari:
• Keadaan umum sebelumnya.
• Jumlah, kecepatan, dan lamanya perdarahan.
• Menimbulkan gejala klinik pada ibu dan janin.
c. Perut ibu lemas sehingga mudah meraba bagian terendah.
d. Terdapat kelainan letak atau bagian terendah belum masuk PAP.
e. Pemeriksaan tambahan:
• Double set up di meja operasi, dapat menentukan klasifikasi plasenta previa dengan memasukkan jari ke osteum uteri internum atau meraba fornik.
• Melakukan pemeriksaan dengan ultrasonografi.

Sebab-sebab terjadinya

a. Gangguan kesuburan endometrium sehingga perlu perluasan implantasi:
• Multiparitas dengan jarak hamil pendek.
• Beberapa kali menjalani seksio sesarea.
• Bekas dilatasi dan kuretase.
• IN dengan gizi rendah.
• Usia hamil pertama di atas 35 tahun.

b. Pelebaran implantasi plasenta:
• Kehamilan ganda, memerlukan perluasan plasenta untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin karena endometrium kurang subur.

Komplikasi

a. Komplikasi Ibu.
• Perdarahan tambahan saat operasi menembus plasenta dengan insersio di depan.
• Infeksi karena anemia.
• Robekan implantasi plasenta di bagian helakang SBR: dangerous plasenta previa.
• Terjadi ruptura uteri karena susunan jaringan rapuh dan sulit diketahui.

b. Komplikasi janin.
• Prematuritas dengan morbiditas dan mortalitas tinggi.
• Mudah infeksi karena anemia disertai daya tahan rendah.
• Asfiksia intrauterin sampai dengan kematian.

SOLUSIO PLASENTA

Sebab-sebab terjadinya
a. Trauma langsung abdomen.
b. Hipertensi ibu hamil.
c. Umbilikus pendek atau lilitan tali pusat.
d. Tekanan pada vena cava inferior.
e. Pada pre-eklampsia—eklampsia.
f. Saat melakukan versi luar.
g. Saat memecahkan ketuban:
• Hamil biasa.
• Pada hidramnion.
• Setelah persalinan anak pertama hamil ganda.

Gejala klinik

a. Perdarahan yang disertai rasa sakit.
b. Tergantung jumlah darah retroplasenter:
• Menimbulkan gangguan kardiovaskuler ibu.
• Ketegangan perut ringan sampai berat.
• Gangguan janin asfiksia ringan sampai IUFD.
c. Gangguan pembekuan darah.
d. Gangguan alat vital, seperti: jantung, ginjal, dan lever.

0 komentar:

Posting Komentar