Kompresi Bimanual Interna adalah tangan kiri penolong dimasukan ke
dalam vagina dan sambil membuat kepalan diletakan pada forniks anterior
vagina. Tangan kanan diletakan pada perut penderita dengan memegang
fundus uteri dengan telapak tangan dan dengan ibu jari di depan serta
jari-jari lain di belakang uterus. Sekarang korpus uteri terpegang
antara 2 tangan antara lain, yaitu tangan kanan melaksanakan massage
pada uterus dan sekalian menekannya terhadap tangan kiri.
Kompresi bimanual interna melelahkan penolong sehingga jika tidak
lekas member hasil,
perlu diganti dengan perasat yang lain. Perasat
Dickinson mudah diselenggarakan pada seorang multipara dengan dinding
perut yang sudah lembek. Tangan kanan diletakkan melintang pada
bagian-bagian uterus, dengan jari kelingking sedikit di atas simfisis
melingkari bagian tersebut sebanyak mungkin, dan mengangkatnya ke atas.
Tangan kiri memegang korpus uteri dan sambil melakukan massage
menekannya ke bawah ke arah tangan kanan dan ke belakang ke arah
promotorium.
Kompresi bimanual interna dilakukan saat terjadi perdarahan.
Perdarahan postpartum adalah perdarahan lebih dari 500-600 ml selama 24
jam setelah anak lahir. Termasuk perdarahan karena retensio plasenta.
Perdarahan post partum adalah perdarahan dalam kala IV lebih dari
500-600 cc dalam 24 jam setelah anak dan plasenta lahir (Prof. Dr.
Rustam Mochtar, MPH, 1998).
Haemoragic Post Partum (HPP) adalah hilangnya darah lebih dari 500 ml
dalam 24 jam pertama setelah lahirnya bayi (Williams, 1998)
HPP biasanya kehilangan darah lebih dari 500 ml selama atau setelah kelahiran (Marylin E Dongoes, 2001).
Perdarahan Post partum diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:
- Early Postpartum : Terjadi 24 jam pertama setelah bayi lahir
- Late Postpartum : Terjadi lebih dari 24 jam pertama setelah bayi lahir
Tiga hal yang harus diperhatikan dalam menolong persalinan dengan komplikasi perdarahan post partum :
1. Menghentikan perdarahan.
2. Mencegah timbulnya syok.
3. Mengganti darah yang hilang.Frekuensi perdarahan post partum 4/5-15 % dari seluruh persalinan. Berdasarkan penyebabnya :
1. Atoni uteri (50-60%).
2. Retensio plasenta (16-17%).
3. Sisa plasenta (23-24%).
4. Laserasi jalan lahir (4-5%).
5. Kelainan darah (0,5-0,8%).
0 komentar:
Posting Komentar