Indikasi pasien keluar dari ICU2 :
1. Pasien tidak memerlukan lagi terapi intensive karena membaik dan stabil
2. Terapi intensive tidak bermanfaat pada :
- Pasien Usia lanjut ( > 65 tahun) yang mengalami gagal tiga organ atau lebih, setelah di ICU selama 72 jam
- Pasien mati batang otak/koma yang mengalami keadaan vegetatif
- Pasien dengan berbagai macam diagnosis seperti penyakit paru Obstruksi
menahun, kanker dengan metastasis dan gagal jantung terminal
Indikasi Pasien dirawat di ICU2 :
1. Pasien sakit berat, kritis, dan tidak stabil misal pasien pasca operasi bedah mayor
2. Pasien yang memerlukan pemantauan intensive
3. Pasien yang mengalami komplikasi akut seperti : Edema paru ( kardiogenik dan non kardiogenik )
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit sangat sering terjadi pada
pasien usia lanjut (usila). Gangguan tersebut meliputi dehidrasi,
hipernatremia, hiponatremia. Dalam penatalaksanaan keseimbangan cairan
dan elektrolit pada usila, pengertian mengenai perubahan fisiologi yang
menjadi faktor predisposisi gangguan tersebut sangat penting. Secara
umum, terjadi penurunan kemampuan homeostatik seiring bertambahnya usia.
Secara khusus terjadi penurunan respon haus terhadap kondisi
hipovolemik dan hiperosmolaritas. Disamping itu terjadi penurunan laju
filtrasi glomerolus, kemampuan fungsi konsentrasi ginjal, renin,
aldosteron, dan penurunan respon ginjal terhadap vasopresin. Peningkatan
kadar atrial natriuretic peptide (APN) akan menyebabkan supresi sekresi
renin ginjal, aktivitas renin plasma, angiotensin II plasma dan kadar
aldosteron. Selain efek kehilangan natrium dari ginjal secara tidak
langsung ini APN juga menimbulkan akibat hilangnya natrium dari ginjal
melalui kerja natriuretik langsungnya sehingga terjadi gangguan
kapasitas ginjal untuk menahan natrium
Sebagai konsekuensi perubahan-perubahan ini, kapasitas seseorang yang
berusia lanjut menghadapi berbagai penyakit, obat-obatan dan stres
fisiologis menjadi berkurang sehingga meningkatkan resiko timbulnya
perubahan keseimbangan cairan dan natrium yang signifikan secara klinis
0 komentar:
Posting Komentar