Senin, 09 April 2012

Faktor Faktor Pada Artikulasi

1. Bimbingan kondilus sudah disesuaikan tetapi dapat diubah. Perlu diingat bahwa arah protrusi biasanya beberapa derajat lebih dekat ke bidang horizontal daripada arah lateral (sudut Fischer). Dalam menyesuaikan kontak artikulasi untuk gerak lateral, bimbingan kondilus harus dinaikkan 5° lebih dari yang digunakan oleh gerak protrusi.

2. Bimbingan insisal ditentukan dengan menyusun gigi-gigi insisivus agar sesuai dengan posisi lidah dan aktivitas bibir. lni juga dapat diubah, tetapi harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengganggu aktivitas bibir. Overlap vertikal dari insisivus dan overlap horizontal juga bisa ditentukan, jika memungkinkan, berdasarkan gigi-gigi asli yang digantikannya, walaupun sedikit kenaikan overlap bisa ditolerir untuk memungkinkan dilakukannya gerak artikular. Sudut dari meja bimbingan insisal harus ditentukan setelah inklinasi gigi-gigi insisivus atas dipastikan. Ini diperoleh dengan menggerakkan meja sampai pin bimbingan insisal tetap berkontak dengan meja sementara gigi-gigi insisivus antagonis tetap mempertahankan kontak artikular pada gerak protrusif. Kombinasi dari bimbingan kondilus dan insisal akan menghasilkan arah gerak berbentuk lengkung untuk semua titik di antara kedua bimbingan tersebut kecuali bila sudut keduanya sama.

3. Bidang orientasi biasanya ditentukan dengan membuat bidang datar yang kaku yang menyentuh kaninus dan retromolar pad pada model. Atau, ditentukan melalui transfer alatragus. Bidang seperti ini kemudian dapat dicekatkan secara sementara pada model atas ketika tinggi gigi-gigi posterior disesuaikan. Ketinggian ini barangkali berbeda dengan tinggi yang ditentukan oleh posisi gigi dalam hubungannya dengan lidah, dan ketinggian terakhir ini harus didahulukan, jika akurat. Barangkali kompromi juga diperlukan dan ini bisa dilaksanakan jika dokter gigi dan peteknik menyadari perlunya zona netral dan bidang orientasi.

4. Kurva oklusal berperan penting untuk artikulasi yang bebas. Makin curam bimbingan kondilus, makin curam kurva oklusalnya. Kurva Monson berperan penting jika artikulator memiliki bidang sentral. Metode ini memberikan kepastian matematik untuk kurva, tetapi mungkin tidak harmonis dengan bimbingan kondilus dan insisal. Walaupun demikian, karena kedua bimbingan ini sama sekali tidak pasti, maka kurva Monson bisa ditinjau-ulang.

5. Tinggi tonjol gigi-gigi posterior ditentukan oleh pilihan gigi-gigi yang terbatas. Tinggi tonjol dapat diubah asalkan kurva dari lingir triangular tidak didatarkan dan gigi-gigi dibiarkan saling mengunci satu sama lain. Oklusi gigi artifisial posterior harus membentuk kontak tripod untuk tonjol pendukung dan overlap horizontal serta vertikal yang cukup besar oleh tonjol pengarah. Hal ini berarti mempertahankan prinsip oklusi minimal dan akan dapat mengurangi kontak parafungsi, asalkan hubungan rahang direkam dengan akurat. Overlap horizontal akan bisa mencegah tergigitnya bibir dan lidah. Stabilitas pada IP akan bisa diperoleh dan gerak meluncur dari dan ke IP selama gerak artikular akan bisa dilakukan dengan lebih mudah. Permukaan oklusal dari gigi-gigi posterior artifisial dewasa ini sudah banyak mengalami perubahan desain tetapi desain alami masih tetap dipasarkan, dan jika digunakan dengan

0 komentar:

Posting Komentar