Selasa, 17 April 2012

CARA UNTUK MELAKUKAN BOUNDING ATTACHMENT

Cara untuk melakukan bounding ada bermacam-macam antara lain:

    Pemberian ASI ekslusif

Dengan dilakukannya pemberian ASI secara ekslusif segera setelah lahir, secara langsung bayi akan mengalami kontak kulit dengan ibunya yang menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan , rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.

    Rawat gabung

Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologis bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi. Bayi yang merasa aman dan terlindung, merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri dikemudian hari. Dengan memberikan ASI ekslusif, ibu merasakan kepuasan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya, dan tidak dapat digantikan oleh orang lain. Keadaan ini juga memperlancar produksi ASI, karena refleks let-down bersifat psikosomatis. Ibu akan merasa bangga karena dapat menyusui dan merawat bayinya sendiri dan bila ayah bayi berkunjung akan terasa adanya suatu kesatuan keluarga.

    Kontak mata

Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang mereka,mereka merasa lebih dekat dengan bayinya. Orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Seringkali dalam posisi bertatapan. Bayi baru lahir dapat diletakkan lebih dekat untuk dapat melihat pada orang tuanya.

    Suara

Mendengar dan merenspon suara antara orang tua dan bayinya sangat penting. orang tua menunggu tangisan pertama bayi mereka dengan tegang. Suara tersebut membuat mereka yakin bahwa bayinya dalam keadaan sehat. Tangis tersebut membuat mereka melakukan tindakan menghibur. Sewaktu orang tua berbicara dengan nada suara tinggi, bayi akan menjadi tenang dan berpaling kearah mereka.

    Aroma

Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi belajar dengan cepat untuk mengenali aroma susu ibunya.

    Entrainment

Bayi mengembangkan irama akibat kebiasaan. Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyangkan tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki. Entrainment terjadi pada saat anak mulai bicara.

    Bioritme

Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsif.

    Inisiasi Dini

Setelah bayi lahir, dengan segera bayi ditempatkan diatas ibu. Ia akan merangkak dan mencari puting susu ibunya. Dengan demikian, bayi dapat melakukan reflek suckling dengan segera.

Berhasil atau tidaknya proses bounding attachment ini sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi sebagai berikut :

    Kesehatan emosional orang tua

Orang tua yang mengharapkan kehadiran si anak dalam kehidupannya tentu akan memberikan respon emosi yang berbeda dengan orang tua yang tidak menginginkan kelahiran bayi tersebut. Respon emosi yang positif dapat membantu tercapainya proses bounding attachment ini.

    Tingkat kemampuan, komunikasi dan ketrampilan untuk merawat anak

Dalam berkomunikasi dan ketrampilan dalam merawat anak, orang tua satu dengan yang lain tentu tidak sama tergantung pada kemampuan yang dimiliki masing-masing. Semakin cakap orang tua dalam merawat bayinya maka akan semakin mudah pula bounding attachment terwujud.

    Dukungan sosial seperti keluarga, teman dan pasangan

Dukungan dari keluarga, teman, terutama pasangan merupakan faktor yang juga penting untuk diperhatikan karena dengan adanya dukungan dari orang-orang terdekat akan memberikan suatu semangat / dorongan positif yang kuat bagi ibu untuk memberikan kasih sayang yang penuh kepada bayinya.

    Kedekatan orang tua ke anak

Dengan metode rooming in kedekatan antara orang tua dan anak dapat terjalin secara langsung dan menjadikan cepatnya ikatan batin terwujud diantara keduanya.

    Kesesuaian antara orang tua dan anak (keadaan anak, jenis kelamin)

Anak akan lebih mudah diterima oleh anggota keluarga yang lain ketika keadaan anak sehat / normal dan jenis kelamin sesuai dengan yang diharapkan.

Pada awal kehidupan, hubungan ibu dan bayi lebih dekat dibanding dengan anggota keluarga yang lain karena setelah melewati sembilan bulan bersama, dan melewati saat-saat kritis dalam proses kelahiran membuat keduanya memiliki hubungan yang unik.

Namun demikian peran kehadiran seorang ayah dan anggota keluarga yang lain juga dibutuhkan dalam perkembangan psikologis anak yang baik nantinya. Beberapa hal yang dapat dilakukan seorang laki-laki dalam proses perubahan peran menjadi seorang ayah, diantaranya :

    Ketika ibu hamil, seorang suami akan merasa bangga karena dia akan mempunyai keturunan dan dia akan menjadi seorang ayah.
    Ketika bayi lahir, maka suami akan merasa bahagia dan juga prihatin yang disebabkan oleh :

- cemas akan biaya persalinan dan perawatan bayinya kelak

- kekhawatiran adanya kecacatan pada bayinya, antara lain: kecewa, gelisah tentang bagaimana perawatan bayi dan bagaimana nasibnya kelak, dan lain sebagainya.

- Gelisah tentang kemampuan merawat dan mendidik anaknya (pesimis akan

keberhasilannya sebagai seorang ayah)

- Harapan orang tua tidak sesuai dengan kenyataan, khususnya maasalah jenis kelamin.

Standardisasi cara mengevaluasi interaksi orang tua – bayi telah dikemukakan oleh Gray dan asosiasinya pada tahun 1975.

Terdiri dari tiga observasi yang dibuat di ruang bersalin selama dan segera setelah bayi lahir dan kembali selama dua samapi tiga hari periode post partum. Nilai 1-4 diberikan dalam setiap observasi dan nilai tersebut dijumlahkan dalam setiap periode. Interaksi yang sangat positif akan memberikan nilai 10 sampai 12 untuk setiap periode. Interaksi sangat negatif akan memberikan skor 3-6. Konseling tindak lajut bagi orang tua dengan skor yang rendah merupakan indikasi untuk mencegah penyalahgunaan akan dan megajarkan cara pengasuhan anak.

    Respon Orang Tua Terhadap Bayi Yang Baru Lahir

Kelahiran anggota keluarga baru dalam sebuah keluaga merupakan satu hal yuang membawa perubahan terhadap anggota keluarga lainnya. Mereka beradaptasi dan meneysauikan diri terhadap bayi yang baru dilahirkan. Berbagai perasaan dan tingkah laku mengalami perubahan, ada yang makin bahagia dengan kehadiran bayi namun tidak sedikit juga yang mengingkarinya. Sikap dan perasaan anggota keluarga tersebnut akan membawa pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi itu nantinya. Akan tetapi sebelum menghadapi respon terhadap bayi baru lahir, orang tua akan melalui suatu proses untuk menjadi orang tua.

Kelahiran adalah sebua momen yang dapat membentuk suatu ikatan antara ibu dan bayinya. Pada sat bayi dilahirkan adalah saat yuang sangat menakjubkan bagi seorang ibu ketika ia dapat meliha, memegang dan memebrikan ASI pada bayinya untuk pertama kali. Dana masa tenang setelah melahirkan disat inbu merasarileks, membenrikan peluang idela ujntuk memulai pembentukan ikatan batim. Seorang bayi yang baru lahir mempunyai kemampuan yang banyak misalnya bayi dapat mencium,. Merasa, mendengar dan melihat. Kulit mereka sangat sensitive terhadapt suhiu dan sentuhan dan slama satu jam pertama setelah melahirkan mereka sangat wasapada dan siap untuk mempelajari duania bnru mereka.

Jika tidak ada komplikasi yang serius stelah bayi lahir dapat langsug diletakkan di atas perut ibu , kontak segera ini akan sangat bermanfaat baik bagi ibu maupun bayinya telah terjadi sejak masa kehamilanndanpada saat persalinan ikatan itu akan semakin kuat. Bidan sebagai tenaga kesehatan dapat menfasilitasi perilaku ikatan awal ini dengan cara menyediakan sebuah lingkungan yang mendukung sehingga kontak dan interaksi yang baik dari orang tua kepada anak dapat terjadi.

Bonding attachment terjadi pada kala IV, dimana diadakan kontak antar ibu, ayah-anak dan berada dalam ikatan kasih. Menurut Brazelton (1978). Bonding merupakan suatu ketertarikan mutual pertama antara individu, misalnya antara orang tua dan anak, saat pertama kali mereka bertemu. Attachment adalah suatu perasaan menyayangi atau loyalitas yang mengikat individu dengan aidividu lain. Sedangkan menurut Nelson dan May (1996) attachment merupakan ikatan antara individu meliputi penncurahan perhatian serta adanya hubugna emosi dan fisik yang akrab. Menurut Klaus, kenell (1992), bonding attachment bersifat unik, spesifik, dan bertahan lama. Mereka juga menambahkan bahwa ikatan orang tua terhadap anaknya dapt terus berlanjut bahkan selamanya walau dipisah oleh jarak dan waktu dan tanda-tanda keberadaan secara fisik tidak terlihat/

Bounding adalah suatu langkah untuk mengungkapkan perasaan areksi (kasih saying) oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir sendangkan attachment adalah interaksi antara ibu dan bayi secara spesifik sepanjang waktu.Menurut MATERNAL NEONATAL HEALTH.

Bonding attachment adalah kontak dini secara lngsung natara ibu dan bayi setelah proses persalinan, dimulai pada kala III sampai dengan postpartum.

Prakondisi yang mempengaruhi ikatan(mercer, 1996), yaitu:

    kesehatan emosional orang tua
    sistem dukungan social yang meliputi pasangna hidup, teman dan keluarga
    suatu tigkat keterampilan alam berkomunikasi dan dalam member asuhan yang kompeten
    kedekatan orang tua dengan bayi
    kecocokan orang tua-bayi (termasuk keadaan, temperamen, dan jenis kelamin)

Tahap-tahap bounding attachment

    Perkenalan (acquaintance), dengan melakukan kontak mata, menyentuh, berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya.
    Bounding (keterikatan)
    Attachment, perasaan kasih sayang yang mengikat individu dengan indivudu lain

Menurut Klaus, Kenell (1982), bagian penting dari ikatan ialah perkenalan. Elemen-elemen bounding attachment meliputi:

    Sentuhan

Sentuhan, atau indera peraba, dipakai seara ekstensif oleh orang tua dan pengasuh lain sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi baru loahir dengan cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung jarinya. Penelitian telah menemukan suatu pola sentuhan yang hampir sama yakni pengasuh memulai eksplorasi jari tangan ke bagian kepala dan tungkai kaki. Tidak lama kemudian pengasuh memakai telapak tangannya untuk mengelus badan bayi dan akhirnya memeluk dengan tangannya. Gerakan ini dipakai menenangkan bayi.

    Kontak mata

Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional mempertahankan kontak mata, orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak wktu utuk salaing memandang. Beberap ibu mengatakan, dengan melakukan kontak mata mereka merasa lebih dekat degan bayinya

    Suara

Saling mendenganr dan meresponi suara antara orang tua dan bayinya juga penting. Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya dengan tegang. Sedangkan bayi akan menjadi tenag dan berpaling kea rah orang tua mereka saat orang tua mereka berbicara dengan suara bernada tinggi.

    Aroma

Perilaku lain yang terjalaina antara orang tua dan bayi ialah respons terhadap aroma / bau masing-masing. Ibu mengetahui setiap anak memiliki aroma yang unik. Sedangkan bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu ibunya.

    Entraiment

Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraaan orang dewasa. Mereka menggoyang tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki, seperti sedang berdansa mengikut nada suara orang tuanya. Entrainment terjadi saat anak mula berbicara. Irama ini berfungsi member umpan balik positif kepada orang tua dan menegakkan suatu pola komunikasi efektif yang positif.

    Bioritme

Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan ritme alamiah ibuya. Untuk itu, salah satu tugas bayi baru lahir ialah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan member kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu sat bayi mengembangkan perilaku yang responsive. Hal ini dapat meningkatkan interaksi social dan kesempatan bayi untuk belajar.

    Kontak dini

Saat ini, tidak ada bukti-bukti alamiah yang menunjukkan bahwa kontak dini setelah lahir merupakan hal yang penting hubungan orang tua-anak. Namun menurut Klaus, Kennel (1982), ada beberapa keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh dari kontak dini:

    Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat
    Reflek menghisap dilakukan dini
    Pembentuk kekebalan aktif dimulai
    Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak

Body warmth (kehangatan tubuh)

Waktu pemberian kasih sayang

Stimulasi hormonal

Prinsip-prinsip dan upaya meningkatkan bounding attachment

a. Menit pertama jam pertama

b. Sentuhan orang tua pertama kali

c. Adanya ikatan yang baik dan sistematis

d. Terlibat proses persalinan

e. Persiapan PNC sebelumnya

f. Adaptasi

g. Kontak sedini mungkin sehingga dapat membangut dalam member kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta member rasa nyaman

h. Fasilitas untuk kontak lebih lama

i. Penekanan pada hal-hal positif

j. Perawat meternitas khusus (bidan)

k. Libatkan anggota keluarga lainnya

l. Informasi bertahap mengenai bounding attachment

Dampak positif bounding attachment

- Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap social

- Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi

Hambatan bounding attachment

- Kurang support sistem

- Ibu dengan risiko

- Bayi dengan risiko

- Kehadiaran bayi yang tidak diinginkan

    RESPON AYAH DAN KELUARGA

Ayah mungkin menjadi anggota keluarga yang terlupakan, terutama bila hal ini merupakan anak yang pertama. Sebelum bayi tiba di rumah, ia merupakan bagian terbesar dari keluarganya yang terdiri dari dua orang. Aktivitas siang hari dimana mudah disesuaikan dengan pasangannya malam hari tanpa gangguan. Kini rumah menjadi tidak terkendali, makan menjadi tidak terjadwal, tidur mengalami gangguan dan hubungan seksual untuk sementara ditangguhkan. Ayah harus dilibatkan dalam perwatan anak dan pemeliharaan aktivitas rumah. Dengan berbagai tanggung jawab seperti ini, mereka menjadi bagian dari pengalaman mengasuh anak. Sebagai akibat, pasangan menjadi lebih dekat.

Sebagai ayah baru, peran ayah tidak kurang rumitnya dibandingkan peran istri. Tentu sang ayah tidak mengandung si bayi selam 9 bulan, tetapi harus membuat penyesuaian secara fisik dan emosi ketika waktu persalinan semakin dekat dan persiapan untuk bayi menjadi penting sekali. Di satu pihak, sang ayah ungkin merasa seolah-olah tidak ada hubungan dengan persalinan tetapi pada sisi lain ini adalah bayinya juga.

Ketika bayi akhirnya lahir, sang ayah mungkin merasa sangat lega dan juga gembira serta gugup. Sewaktu menyaksikan kelahiran bayi, perasaan komitmen dan cinta membanjir ke permukaan menghilangkan kekhwatiran bahwa sang ayah tidak akan pernah mempunyai keterikatan dengan bayinya. Sang ayah juga merasakan penghargan yang besar dan cinta kepada istri lebih dari pada sebelumnya. Pada waktu yang sama, merenungkan tanggung jawab untuk merawat baka ini salam 20 tahun ke depan dapat membuat sang ayah lemah.

Pendekatan terbaik adalah menjadi ayah yang seaktif mungkin. Misalnya, saat istrinya melahirkan di rumah sakit, ayah mungkin di tempatkan di dalam ruang rawat gabung sampai waktunya membaw pulang bayi ke rumah. Ini akan membantu ayah merasa tidak seperti penonton tetapi lebih sebagai peserta aktif. Ayah akan mengenal bayinya dari permulaaan juga memungkinkan ayah berbagi pengalaman emonsional dengan istirnya.

Begitu seluruh keluarga berada di rumah, sang ayah dapat dan harus membantu memakaikan popok, memandikan dan membuat senang bayi. Kebalikan dengan sterotype kuno, pekerjaan ini bukanlah pekerjaan eksklusif wanita.

Tidak ada alasan mengapa seorang ayah tidak mampu melaksanakan pekerjaan sehari-hari mengurus rumah dan anak sebaik ibu. Umumnya ayah yang bersedia mengurus rumah tangga hanya untuk menyenangkan istrinya saja. Alangkah baiknya jika pekerjaan ini dikerjakan dengan perasaan bahwa sudah selayaknya menerima tanggung jawab di dalam rumah yaitu merawat anak dan rumah tangga sehari-hari.

    SIBLING RIVALLY

Salah satu peristiwa kunci dalam kehidupan anak adalah kelahiran adik baru. Kehamilan itu sendiri merupkan waktu ideal bagi anak-anak untuk memahami darimana bayi berasal dan bagaimana bayi itu dilahirkan.

Anak mungkin memiliki reaksi campuran terhadap adik baru, bergairalah karena mendapat teman bermain baru, takut akan ditelantarkan dan sering kecewa ketika sang adik tidak mau segera bermain. Akan tetapi persaingan sengit yang ditakutkan oleh banya orang tua bukan tidak dapat dihindari. Temperamen anak tertentu itu dan cara orang tua memperlakukan anak adalah faktor kunci yang menentukan seberapa besar persaigan yang terjadi di antara saudara kandung.

Tidak mudah memang untuk menjaga keseimbangan yang tepat antara menyesuaikan diri dengan kebutuhan bayi baru dan membantu anak yang lebih besar mengatasi perubhahn itu. Usahakan agar anak yang lebih besar mendapat beberapa keistimewaan, mungkin dengan waktu tidur lebih larut atau waktu khusus untuk perhatian yang tidak terbagi untuknya. Pastikan pula bahwa anak yang lebih kecil dilindungi dari perlakuan marah dan suka memerintah dari anak yang lebih besar, lebih kuat dan lebih pandai.

Percekcokan yang bercampur dengan permainan yang menyenangkan adalah pola yang lazim di antara kakak dan adik. Tidak bijaksana bila kit mengharapkan seseorang anak selalu bertindak adil menurut standar orang dewaasa. Barna gkali lebih baik mengajar semua anak karena tidak bertengkar atau memarahi mereka semua ketika mereka berkelahi daripada mencoba menyelidiki siapa yang benar dan siapa yang salah. Walaupun tanpa bisa dihindari sekali waktu mungkin bertindak berlebihan, waspadalah agar seorang anak jangan selalu diberi dukungan dengan mengorbakan anak lain.

Jika saudara kandung adalah anak prasekolah, dia akan lebih dapat lebih memahami apa yang sedang terjadi. Dengan mempersiapkan dia selama kehamilan, orang tua dapat membantu mengurangi kebingungan atau rasa irinya. Dia dapat memahami fakta dasar dari situasi tersebut dan dia kemungkinan akan sangat ingin tahu tentang orang yang ingin dia ketahui ini.

Begitu bayi lahir, anak yang lebih besar mersa kehilangan orang tuanya dan marah karena bayi akan menjadi pusat perhatian baru. Tetapi dengan memuji dia karena telah memabtu dan bertindak seperti “orang dewasa” akan membuat anak tahu bahwa dia juga mempunyai peran baru yang penting untuk dimainkan. Pastikan bahwa anak mendapatkan waktu menjadi “orang penting” dan diizinkan menjadi “bayi” sewaktu dia merasa perlu. Selain itu sering diberikan kesempatan agar dia tahu bahwa ada scukup ruang dan cinta kasih dalam hati orang tua untuk mereka berdua.

Jika saudara kandung sudah memasuki usia sekolah, dia mungkin tidak lagi merasa terncam oleh pendatang baru dalam keluarga. Bahkan kemungkinan besar dia kagum dengan proses kehamilan dan persalinan, serta ingin sekali bertemu dengan bayi yang baru.

0 komentar:

Posting Komentar