Kista di sekitar skrotum
Kista di sekitar
skrotum (kantung kemaluan) dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling
sering terjadi pada pria berusia 40 tahun keatas. Ketika ukurannnya
masih kecil, biasanya dokter tidak melakukan tindakan karena pertumbuhan
kista tersebut dianggap tidak berbahaya. Namun, kista yang sudah besar
justru lebih menyakitkan dan mengganggu, dan harus diangkat dengan
operasi.
Pria bisa merasakan adanya kista di sekitar skrotum
testis saat meraba bagian tersebut. Kista ini seperti benjolan, rasa
nyeri di testis dan pembuluh vena terasa tegang saat disentuh. Kista ini
berisikan cairan jenih dan tidak berwarna.
Hidrokel
Istilah
hidrokel berasal dari Yunani dan itu berarti kantong air. Penyakit ini
terjadi berupa pembengkakan tanpa rasa sakit dari skrotum yang
disebabkan pengumpalan cairan di sekitar testis. Hidrokel primer (alami)
mulai terlihat sejak usia 2 tahun, sedangkan hidrokel sekunder kerap
terjadi pada pria berusia 40 tahun keatas. Penyakit ini sungguh
menyakitkan, dan biasanya timbul akibat adanya cedera, peradangan atau
infeksi.
Salah satu penyebab timbulnya penyakit ini adalah
skrotum membesar, sehingga membuat penderitanya merasa memiliki
testisnya berat. Karena mengganggu dan menyakitkan, dokter akan memompa
cairan untuk dikeluarkan. Biasanya, pembesaran lebih sering terjadi pada
bagian kanan.
Orkitis
Orkitis adalah
peradangan pada kedua sisi testis, atau hanya satu sisi saja, sehingga
menyebabkan pembengkakan, rasa nyeri dan demam. Orkitis dapat disebabkan
oleh berbagai jenis bakteri dan virus. Jika disebabkan oleh virus,
orkitis bisa disembuhkan dengan antibiotik.
Gejalanya berupa
pembengkakan testis, testis terasa berat, demam, sekresi penis dan rasa
sakit saat melakukan hubungan seks, kencing atau ejakulasi. Dalam kasus
ekstrim, darah bisa keluar dari air mani. Mengobati orkitis bisa
dilakukan dengan suntikan. Untuk pencegahan bisa menggunakan kondom
karena penyakit ini bisa timbul karena melakukan hubungan seksual
berisiko.
Torsio testis
Penyakit ini
kerap terjadi pada anak laki-laki atau remaja, namun pria dewasa juga
berisiko mengalaminya. Torsio testis terjadi akibat perkembangan
abnormal dari funikulus spermatikus (selaput yang membungkus testis).
Akibatnya testis mudah melintir atau berputar, sehingga akan
menghentikan aliran darah ke testis.
Untuk mengobatinya, dokter
harus mengembalikan testis ke posisi semula untuk meminimalkan kerusakan
lebih lanjut. Jika tak segera diatasi dapat menyebabkan kerusakan yang
mengakibatkan testis rusak, sehingga harus diangkat. Beberapa
penyebabnya, antara lain adalah perubahan suhu udara mendadak (seperti
saat berenang), ketakutan, latihan yang berlebihan, batuk, atau celana
yang terlalu ketat.
Sumber;Id.yahoo
0 komentar:
Posting Komentar