Sabtu, 10 Maret 2012

Penjelasan Tentang DEBRIDEMENT

Luka necrotic merupakan fase tenang dari luka, namun luka nekrotik menjadi suatu masalah bukan hanya karena jaringannya sudah mati dan irreversible akan tetapi karena:

1.Jaringan necrotic sebagai “devitalized tissue” merupakan lingkungan yang cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme pada luka.
2.Jaringan necrotic menyebabkan bantalan luka sulit untuk dilihat.

Ada beberapa jenis debridement yaitu:

    Conservatice Surgical Wound Debridement (CSWD).
    Merupakan tindakan pembedahan konservatif dibawah anastesi untuk mengangkat jaringan necrotic.
    Autolytic Debridement, contohnya, dengan menggunakan Hydrogel.
    Mechanical Debridement, contohnya, dengan menggunakan kasa basah-kering (wet to dry gauze).
    Enzymatic Debridement, contohnya, dengan menggunakan enzyme papain urea, kolagenase, dll.
    Biosurgical Debridement, contohnya dengan menggunakan Maggot/Larva/Belatung.


Adapun indikasi untuk menghentikan tindakan debridement yaitu:
1.Luka berdarah.
2.Pasien mengeluh nyeri.
3.Bantalan luka telah terlihat.

Untuk melakukan debridement dibutuhkan keterampilan khusus, antara lain:

    Keterampilan klinis untuk mengambil keputusan kapan debridement dimulai dan kapan debridement diakhiri.
    Memilih jenis debridement yang akan dilakukan.
    Keterampilan motorik kasar dan motorik halus.

0 komentar:

Posting Komentar