Kebanyakan kejang demam berlangsung singkat,
bilateral, serangan berupa klonik atau tonik-klonik. Umumnya kejang
berhenti sendiri. Begitu kejang berhenti anak tidak memberi reaksi
apapun untuk sejenak, tetapi setelah beberapa detik atau menit anak
terbangun dan sadar kembali tanpa adanya kelainan saraf. Kejang demam
dapat berlangsung lama dan atau parsial. Pada kejang yang unilateral
kadang-kadang diikuti oleh hemiplegi sementara (Todd’s hemiplegia) yang
berlangsung beberapa jam atau bebarapa hari. Kejang unilateral yang lama
dapat diikuti oleh hemiplegi yang menetap. (Lumbantobing,SM.1989:43)
Menurut Behman (2000: 843) kejang demam terkait dengan kenaikan suhu
yang tinggi dan biasanya berkembang bila suhu tubuh mencapai 39o C atau
lebih ditandai dengan adanya kejang khas menyeluruh tionik klonik lama
beberapa detik sampai 10 menit. Kejang demam yang menetap > 15 menit
menunjukkan penyebab organik seperti proses infeksi atau toksik selain
itu juga dapat terjadi mata terbalik ke atas dengan disertai kekakuan
dan kelemahan serta gerakan sentakan terulang.
0 komentar:
Posting Komentar