Sabtu, 17 Maret 2012

FOKUS INTERVENSI ANGINA PECTORIS

FOKUS INTERVENSI ANGINA PECTORIS

  1. Nyeri akut berhubungan dengan iskemik miokard.
    1. Intervensi :
      1. Kaji gambaran dan faktor-faktor yang memperburuk nyeri.
      2. Letakkan klien pada istirahat total selama episode angina (24-30 jam pertama) dengan posisi semi fowler.
      3. Observasi tanda vital tiap 5 menit setiap serangan angina.
      4. Ciptakanlingkunan yang tenang, batasi pengunjung bila perlu.
      5. Berikan makanan lembut dan biarkan klien istirahat 1 jam setelah makan.
      6. Tinggal dengan klien yang mengalami nyeri atau tampak cemas.
      7. Ajarkan tehnik relaksasi dan distraksi
      8. Kolaborasi pengobatan.
  2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kurangnya curah jantung.
    1. Intervensi :
      1. Pertahankan tirah baring pada posisi yang nyaman.
      2. Berikan periode istirahat adekuat, bantu dalam pemenuhan aktifitas perawatan diri sesuai indikasi.
      3. Catat warna kulit dan kualittas nadi.
      4. Tingkatkan katifitas klien secara teratur.
      5. Pantau EKG dengan sering.
  3. Ansietas berhubungan dengan rasa takut akan ancaman kematian yang tiba-tiba.
    1. Intervensi :
      1. Jelaskan semua prosedur tindakan.
      2. Tingkatkan ekspresi perasaan dan takut.
      3. Dorong keluarga dan teman utnuk menganggap klien seperti sebelumnya.
      4. Beritahu klien program medis yang telah dibuat untuk menurunkan serangan jantung dan meningkatkan stabilitas jantung
      5. Kolaborasi.
  4. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi
    1. Intervensi :
      1. Tekankan perlunya mencegah serangan angina.
      2. Dorong untuk menghindari faktor/situasi yang sebagai pencetus episode angina.
      3. Kaji pentingnya kontrol berat badan, menghentikan kebiasaan merokok, perubahan diet dan olah raga.
      4. Tunjukkan/ dorong klien untuk memantau nadi sendiri selama aktifitas, hindari tegangan.
      5. Diskusikan langkah yang diambil bila terjadi serangan angina.
      6. Dorong klien untuk mengikuti program yang telah ditentukan.

0 komentar:

Posting Komentar