1. Faktor predisposisi
Terjadinya
gagal nafas pada bayi dan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berbeda
dengan orang dewasa, yaitu :
1.
Struktur anatomi
a.
Dinding dada
Dinding dada pada bayi dan anak masih lunak disertai insersi tulang iga
yang kurang kokoh, letak iga lebih horisontal dan pertumbahan otot interkostal
yang belum sempurna, menyebabkan pergerakan dinding dada terbatas.
b.
Saluran pernafasan
Pada bayi dan anak relatif lebih besar dibandingkan dengan dewasa. Besar
trakea neonatus 1/3 dewasa dan diameter bronkiolus ½ dewasa, sedangkan ukuran
tubuh dewasa 20 kali neonatus. Akan tetapi bila terjadi sumbatan atau
pembengkakan 1 mm saja, pada bayi akan menurunkan luas saluran pernafasan 75
%.
c.
Alveoli
Jaringan elastis pada septum alveoli merupakan ‘ elastic recoil ’ untuk
mempertahankan alveoli tetap terbuka. Pada neonatus alveoli relatif lebih besar
dan mudah kolaps. Dengan makin besarnya bayi, jumlah alveoli akan bertambah
sehingga akan menambah ‘ elastic recoil’.
2.
Kerentangan terhadap infeksi
Bayi kecil mudah terkena infeksi berat seperti pneumonia, pada anak
kerentangan terhadap infeksi traktus respiratorius merupakan faktor predisposisi
gagal nafas.
3.
Kelainan konginetal
Kelainan ini dapat mengenai semua bagian sistem pernafasan atau organ
lain yang berhubungan dengan alat pernafasan.
4.
Faktor fisiologis dan metabolik
Kebutuhan oksigen dan tahanan jalan nafas pada bayi
lebih besar daripada dewasa. Bila terjadi infeksi, metabolisme akan meningkat
mengakibatkan kebutuhan oksigen meningkat. Kebutuhan oksigen tersebut di capai
dengan menaikkan usaha pernafasan, dengan akibat pertama adalah kehilangan
kalori dan air; Kedua dibutuhkan kontraksi otot pernafasan yang sempurna.
Karena pada bayi dan anak kadar glikogen rendah, maka dengan cepat akan terjadi
penimbunan asam organik sebagai hasil metabolisme anaerib akibatnya terjadi
asidosis
0 komentar:
Posting Komentar