Rabu, 14 Maret 2012

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI KEPERAWATAN APPENDIXCITIS

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI KEPERAWATAN APPENDIXCITIS

  1. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan utama, perforasi,peritonitis sekunder terhadap proses inflamasi
    1. Tujuan : tidak terjadi infeksi
    2. Kriteria:
      1. Penyembuhan luka berjalan baik
      2. Tidak ada tanda infeksi seperti eritema, demam, drainase purulen
      3. Tekanan darah > 90/60 mmHg
      4. Nadi normal
      5. Abdomen lunak, tidak ada distensi
      6. Bising usus 5-34 x/menit
    3. Intervensi:
      1. Kaji dan catat kualitas, lokasi dan durasi nyeri. Waspadai nyeri yang menjadi hebat
      2. Awasi dan catat tanda vital terhadap peningkatan suhu, nadi, adanya pernapasan cepat dan dangkal
      3. Kaji abdomen terhadap kekakuan dan distensi, penurunan bising usus
      4. Lakukan perawatan luka dengan tehnik aseptik
      5. Lihat insisi dan balutan. Catat karakteristik drainase luka/drain, eriitema
      6. Kolaborasi: antibiotik
  2. Nyeri berhubungan dengan distensi jaringan usus oleh inflamasi, adanya insisi bedah
    1. Kriteria hasil:
      1. Persepsi subyektif tentang nyeri menurun
      2. Tampak rileks
      3. Pasien dapat istirahat dengan cukup
    2. Intervensi:
      1. Kaji nyeri. Catat lokasi, karakteristik nyeri
      2. Pertahankan istirahat dengan posisi semi fowler
      3. Dorong untuk ambulasi dini
      4. Ajarkan tehnik untuk pernafasan diafragmatik lambat untuk membantu melepaskan otot yang tegang
      5. Hindari tekanan area popliteal
      6. Berikan antiemetik, analgetik sesuai program
  3. Resiko tinggi kekurangan cairan tubuh berhubungan dengan inflamasi peritoneum dengan cairan asing, muntah praoperasi, pembatasan pasca operasi
    1. Kriteria hasil;
      1. Membran mukosa lembab
      2. Turgor kulit baik
      3. Haluaran urin adekuat: 1 cc/kg BB/jam
      4. Tanda vital stabil
    2. Intervensi:
      1. Awasi tekanan darah dan tanda vial
      2. Kaji turgor kulit, membran mukosa, capilary refill
      3. Monitor masukan dan haluaran . Catat warna urin/konsentrasi
      4. Auskultasi bising usus. Catat kelancara flatus
      5. Berikan perawatan mulut sering
      6. Berikan sejumlah kecil minuman jernih bila pemasukan peroral dimulai dan lanjutkan dengan diet sesuai toleransi
      7. Berikan cairan IV dan Elektrolit
  4. Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang informasi
    1. Kriteria:
      1. Menyatakan pemahamannya tentang proese penyakit, pengobatan
      2. Berpartisipasidalam program pengobatan
    2. Intervensi
      1. Kaji ulang embatasan aktivitas paska oerasi
      2. Dorong aktivitas sesuai toleransi dengan periode istirahatperiodik
      3. Diskusikan perawatan insisi, termasuk mengganti balutan, pembatasan mandi
      4. Identifikasi gejala yang memerlukan evaluasi medik, contoh peningkatan nyeri, edema/eritema luka, adanya drainase

0 komentar:

Posting Komentar