Sejak tahun 1945, kebijakan moneter hanya digunakan sebagai kebijakan ekonomi untuk mencapai stabilitas ekonomi jangka pendek.kebijakan moneter merupakan salah satu kebijakan di bidang ekonomi yang sangat berperan untuk mengatur dan menjaga stabilitas ekonomi suatu negara.apabila jumlah uang yang beredar di suatu negara kurang dari yang dibutuhkan, negara yang bersangkutan cenderung mengalami kelesuan ekonomi.begitu juga sebaliknya, jika uang yang beredar di suatu negara melebihi dari yang dibutuhkan, maka negara yang bersangkutan cenderung mengalami inflasi yang tinggi. Sehingga kestabilan ekonomi akan terganggu.
Pemerintah (bank sentral = bank indonesia) bertugas menjaga kestabilan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Secara umum dapat didefinisikan bahwa kebijakan moneter adalah suatu kebijakan yang diambil oleh pemerintah (melalui bank sentral) untuk menambah dan mengurangi jumlah uang yang beredar.
Melalui kebijakan moneter, bank sentral dapat menjaga kestabilan moneter dan diharapkan keadaan ekonomi pada umumnya stabil.salah satu indikator keberhasilan kebijakan moneter dapat dilihat dari adanya peningkatan kesempatan kerja dan perbaikan neraca pembayaran.kebijakan moneter juga mempengaruhi jumlah uang yang beredar, dan karenanya, juga mempengaruhi tingkat suku bunga dan pendapatan. Perangkat utamanya adalah operasi pasar terbuka, dimana bank sentral membeli obligasi sebagai ganti dari uang yang dikeluarkannya, dan apda akhirnya akan menambah jumlah uang yang beredar di pasaran, dan juga bisa menjual obligasi untuk menarik uang dari masyarakat, sehingga menurunkan jumlah cadangan uang yang beredar.
Disini kita akan mengambil contoh tentang pembelian obligasi dalam pasar terbuka. Pembelian tersebut dilakukan oleh bank sentral dengan uang yang dapat ia ciptakan. Biasanya orang berfikir bahwa bank sentral adalah suatu lembaga pencetak uang, yang dapat digunakan untuk membeli obligasi. Tujuan dari operasi pasar terbuka adalah untuk mengubah ketersediaan relatif dari penawaran uang dan obligasi, karena akan mengubah tingkat suku bunga atau hasil pengembalian pada tingkat dimana masyarakat bersedia memegang komposisi modal yang bisa berubah ketika bank sentral membeli obligasi, maka ia akan mengurangi penawaran obligasi yang tersedia di pasar dan dengan sendirinya, cenderung menaikkan harganya atau menurunkan hasil pengembaliannya. Hanya pada tingkat suku bunga yang lebih rendahlah masyarakat yang bersedia memegang lebih banyak kekayaannya dalam bentuk uang tunai dan bagian sisanya dalam bentuk obligasi.kebijakan moneter merupakan kebijakan utama yang digunakan untuk mengendalikan ekonomi jangka pendek ataupun jangka panjang
0 komentar:
Posting Komentar