Elastisitas harga (ep) mengukur berapa persen permintaan
terhadap suatu barang berubah bila harganya berubah sebesar satu persen.
% perubahan jumlah barang yang diminta
Ep =
% perubahan harga
Atau
% ∂q
¨ Ep =
% ∂p
(∂q/q)
=
(∂p/p)
p ∂q
= x
q ∂p
Angka elastisitas
harga bernilai negatif. Ep = 2 mempunyai arti bila harga barang naik 1%,
permintaan terhadap barang itu turun 2%, ceteris paribus. Begitu juga
sebaliknya. Semakin besar nilai negatifnya semakin elastis permintaanya, sebab
perubahan permintaan jauh lebih
besar dibanding perubahan harga. Angka
ep dapat disebut dalam nilai absolut. Ep
= 2, artinya sama dengan ep = -2.
1) angka
elastisitas harga (ep)
¨ Inelastisitas (ep < 1). Perubahan permintaan (dalam
persentase) lebih kecil daripada perubahan harga.
¨ Elastis (ep > 1). Permintaan terhadap suatu
barang dikatakan elastis bila perubahan harga suatu barang menyebabkan
perubahan permintaan yang besar.
2) elastisitas
titik dan elastisitas busur
¨ Elastisitas titik (point elasticity) mengukur tingkat
elastisitas pada titik tertentu. Konsep elastisitas ini digunakan bila
perubahan harga yang terjadi sedemikian
kecilnya sehingga mendekati nol. Tetapi konsep ini kurang akurat bila perubahan
harga yang terjadi relatif besar.
¨ Dalam kasus ini, lebih tepat diukur dengan elastisitas
busur (arch elasticity), yang mengukur elastisitas permintaan antara dua titik.
¨ Rumus elastisitas busur:
-∂q (p1 + p2/2 -∂q (p1 + p2)
ep =
=
∂p (q1 + q2/2 ∂p (q1 +q2)
Di mana: ∂q = q1 –
q2
∂p = p1 – p2
Atau
q1 – q2
(q1 + q2)/2
ep =
p1 – p2
(p1 + p2)/2
¨ Rumus elastisitas titik:
∂q/q p x ∂q
ep =
=
∂p/p q x ∂p
Diagram elastisitas
titik & elastisitas busur
3) faktor-faktor
yang menentukan elastisitas harga
¨ Tingkat substitusi. Makin sulit mencari substitusi suatu
barang, permintaan makin inelastis.
¨ Jumlah pemakai. Makin banyak jumlah pemakai, permintaan
akan suatu barang makin inelastis.
¨ Proporsi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen.
Bila proporsi tersebut besar, maka permintaan cenderung lebih elastis.
¨ Jangka waktu. Jangka waktu atas permintaan atas suatu
barang mempunyai pengaruh terhadap elastisitas harga.
Elastisitas silang
(cross elasticity)
¨ Elastisitas silang (ec) mengukur persentase perubahan
permintaan suatu barang sebagai akibat perubahan harga barang lain sebesar satu
persen.
¨ Rumusnya adalah:
% perubahan jumlah barang x yang
diminta
Ec =
% perubahan harga barang y
% ∂qx
Ec =
% ∂py
(∂qx/ qx)
=
(∂py/ py)
py ∂qx
=
x
qx ∂py
Nilai ec
mencerminkan hubungan antara barang x dengan y. Bila ec >0, x merupakan
substitusi y. Kenaikan harga y menyebabkan harga relatif x lebih murah sehingga permintaan
terhadap x meningkat.
Elastisitas
pendapatan (income elasticity)
Elastisitas
pendapatan (ei) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang bila
pendapatan berubah sebesar satu persen.
Rumusnya adalah
% perubahan jumlah barang yang diminta
Ei =
% perubahan pendapatan
% ∂q
Ei =
% ∂i
(∂q/q)
=
(∂i/i)
i ∂q
=x
q ∂i
Umunya nilai ei
positif, karena kenaikan pendapatan (nyata) akan meningkatkan permintaan. Makin
besar nilai ei, elastisitas pendapatannya makin besar. Barang dengan ei >0
merupakan barang normal (normal good). Bila nilai ei antara 0 sampai 1, barang
tersebut merupakan kebutuhan pokok
(essential good). Barang dengan nilai ei
>1 merupakan barang mewah (luxurius good). Ada barang dengan nilai ei <0.
Permintaan terhadap barang tersebut justru menurun pada saat pendapatan nyata
meningkat. Barang ini disebut barang inferior (inferior good)
¨ Elastis unitari (ep = 1). Jika harga naik 10%, permintaan
barang turun 10% juga.
¨ Inelastis sempurna (ep = 0). Berapa pun harga suatu
barang, orang akan tetap membeli jumlah yang dibutuhkan.
¨ Elastis tak terhingga (ep = ∞). Perubahan harga sedikit
saja menyebabkan perubahan permintaan tak bilang besarnya.
0 komentar:
Posting Komentar