ETIKA
1. Pengertian Etika (Etimologi),
berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti, karakter,
watak, kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Sebagai suatu subyek,
etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun
kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya
itu salah atau benar, buruk atau baik.
2. Menurut Martin [1993],
etika didefinisikan sebagai "the discipline which can act as the
performanceindex or reference for our control system" yang artinya
disiplin yang dapat bertindak sebagai acuan atau indeks capaian untuk
sistem kendali kita/kami. Etika disebut juga filsafat moral adalah
cabang filsafat yang berbicara tentang praxis (tindakan) manusia. Etika
tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana
manusia harus bertindak.
3. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian
etika adalah : Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak
dan kewajiban moral, Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlak, Nilai mengenai benar dan salah yang dianut masyarakat.
Istilah lain yang iden¬tik dengan etika, yaitu:
a. Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su).
b. Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak.
ETIKET
1. adalah ajaran sopan santun yang berlaku bila manusia bergaul atau berkelompok dengan manusia lain.
2. ber¬kaitan dengan nilai sopan santun, tata krama dalam pergaulan formal.
3. Etiket tidak berlaku bila seorang manusia hidup sendiri misalnya hidup di sebuah pulau terpencil atau di tengah hutan.
4.
Etiket berasal kata dari Etiquette (Perancis) yang berarti dari awal
suatu kartu undangan yang biasanya dipergunakan semasa raja-raja di
Perancis mengadakan pertemuan resmi, pesta dan resepsi un¬tuk kalangan
para elite kerajaan atau bangsawan. Dalam pertemuan tersebut telah
ditentukan atau disepakati berbagai peraturan atau tata krama yang harus
dipatuhi, seperti cara berpakaian (tata busana), cara duduk, cara
bersalaman, cara berbicara, dan cara bertamu dengan si kap serta
perilaku yang penuh sopan santun dalam pergaulan formal atau resmi.
5.
Definisi etiket, menurut para pakar ada beberapa pengertian, yaitu
merupakan kumpulan tata cara dan sikap baik dalam pergaulan antar
manusia yang beradab. Pendapat lain mengatakan bahwa etiket adalah tata
aturan sopan santun yang disetujui oleh masyarakat ter¬tentu dan menjadi
norma serta panutan dalam bertingkah laku sebagai anggota masyarakat
yang baik dan menyenangkan
Persamaan etika dan etiket yaitu:
a. Etika dan etiket
menyangkut perilaku manusia. Istilah tersebut dipakai mengenai manusia
tidak mengenai binatang karena binatang tidak mengenal etika maupun
etiket.
b. Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normatif
artinya memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian
menyatakan apa yag harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.
Justru karena sifatnya normatif maka kedua istilah tersebut sering
dicampuradukkan.
Perbedaan etika dan etiket yaitu:
ETIKET
1.
Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia. Etiket menunjukkan
cara yang tepat artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam
sebuah kalangan tertentu
2. Etiket hanya berlaku untuk pergaulan.
Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam sebuah
kebudayaan, dapat saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain.
3. Etiket hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja
ETIKA
1. Etika tidak terbatas pada cara melakukan
sebuah perbuatan, etika member norma tentang perbuatan itu sendiri.
Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau
tidak boleh dilakukan.
2. Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain.
3.
Etika jauh lebih absolut. Perintah seperti “jangan berbohong”, “jangan
mencuri” merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar-tawar.
1. Wahyuningsih HP, Yetty Asmar. Etika Profesi Kebidanan. Yogyakarta;2005.
2. Guwandi. Etika dan Hukum Kedokteran. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, balai Penerbitan FKUI, 1991
3. Berten k. Etika. Gramedia Pustaka utama, Jakarta : 2001
4. Setiawan dan Maramis. Etika Kedokteran. Airlangga University Press; Surabaya; 1999.
5. Dep kes. RI, Etika dan kode etik profesi. Jakarta ep kes RI; 2002.
6. Jones. R Shirley. Ethics in midwafery. London : Mosby; 2000.
7. Suryani S. Etika kebidanan dan hukum kesehatan : EGC; 2005
0 komentar:
Posting Komentar