Sabtu, 21 Januari 2012

PENDEKATAN MELALUI PAGUYUBAN DAN SISTEM BANJAR

PENDAHULUAN

A. Latar belakang :

Negara Indonesia memiliki bermacam-macam agama dan budaya. Selain itu bangsa Indonesia juga memiliki begitu banyak kesenian tradisional serta perkumpulan-perkumpulan dari berbagai suku /kesamaan yang biasanya disebut paguyuban.

Dalam memberikan praktek pelayanan kebidanan perlu kita lakukan pendekatan diantaranya pendekatan melalui agama, kesenian tradisi, paguyuban serta dengan cara-cara lainnya. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan masyarakat menerima bahwa pelayanan atau informasi yang diberikan petugas bukanlah sesuatu yang tabu.

Dalam memberikan pelayanan kebidanan seorang bidan tebih bersifat Promotif dan Preventif bukan bersifat Kuratif, serta mampu menggerakkan Peran Serta Masyarakat dalam upaya sesuai dengan prinsip-prinsip PHC.

Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas, peran serta tanggungjawabnya dalam menggerakkan PSM khususnya berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bufas, bayi baru lahir, anak remaja dan usia lanjut.


B.TUJUAN


Untuk mengetahui cara-cara pendekatan social budaya dalam praktek kebidanan.
Memudahkan petugas kesehatan khususnya bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan, mengingat banyak agama, suku, tradisi yang berbeda sehingga tujuan akhir yaitu Indonesia bersatu. Dan untuk mengetahui pelayanan dalam system banjar.

PEMBAHASAN

A. Pendekatan dalam sistem banjar

Dalam kelompok – kelompok yang mengikat orang bali berdasarkan atas prinsip keturunan. Ada pula bentuk kesatuan-kesatuan sosial yang didasarkan kesatuan wilayah,ialah desa.
Kesatuan-kesatuan sosial serupa itu kesatuan yang diperkuat oleh kesatuan adat dan upacara-upacara
Keagamaan yang keramat.
Pada umumnya tampak berapa perbedaan antara desa dipegunungan dan desa adat di tanah datar.
menjadi warga desa adat dan mendapat tempat duduk yang khas dibalai desa yang disebut bale agung,dan berhak mengikuti rapat-rapat desa yang diadakan secara teratur pada hari-hari tatap.

B. Cara – cara pendekatan bidan dalam wilayah banjar Bali
Para bidan mempunyai berbagai cara untuk pendekatan di antaranya :
a. Menggerakan dan membina peran serta masyarakat. Dalam bidang kesehatan, dengan melakukan penyuluhan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan kesehatan setempat.
b. Pemerintah memberikan, menerapkan, dan menjalankan PosKesDes ( Pos Kesehatan Desa ), yang ditunjukan kepada seluruh masyarakat setempat, dan terjangkau sampai ke daerah pwdalaman.
c. Gunapenyuluhan masyarakat bertujuan dapat mnghasilkan perubahan perilakuyang lestari untuk keluarganya, individu keluarga dan masyarakat itu sendiri.
d. Penyuluhan kesehatan Masyarakat ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat .
e. Membana dan memberikan bimbingan dan tekhnis kepaa kader termaksud dukun, ( peran bidan sebagai pendidik ). Bersama kelompok dan masyarakat menanggulangi masalah kesehatankhususnya yang berhubungan dengan kesehatan para ibu, anak, dan KB.

C. Pendekatan dalam system paguyuban

Paguyuban atau Gemeinschaft adalah suatu kelompok atau masyarakat yang diantara para warganya di warnai dengan hubungan-hubungan sosial yang penuh rasa kekeluargaan, bersifat batiniah dan kekal,serta jauh dan pamrih-pamrih.
Paguyuban atau Gemeinschaft adalah suatu kelompok atau masyarakat yang diantara para warganya di warnai dengan hubungan-hubungan sosial yang penuh rasa kekeluargaan, bersifat batiniah dan kekal,serta jauh dan pamrih-pamrih ekonomi.


CIRI-CIRI PAGUYUBAN

Menurut Ferdinand tones cirri-ciri pokok dari paguyuban antara lain :

1 Intimate : hubungan menyeluruh yang mesra
2 Private : hubungan bersifat pribadi, yaitu khusus untuk beberapa orang saja
3 Exclusive : bahwa hubungan tersebut hanyalah untuk “kita” saja
dan tidak untuk orang lain diluar “kita”

Sedangkan secara umum cirri-ciri paguyuban yaitu :
1.Adanya hubungan perasaan kasih sayang
2.Adanya keinginan untuk meningkatkan kebersamaan
3.Tidak suka menonjolkan diri
4.Selalu memegang teguh adat lama yang konservatif
5.Sifat gotong royong masih kuat
6.Hubungan kekeluargaan masih kental


D. TIPE PAGUYUBAN

Memiliki tiga tipe yang ada di masyarakat yaitu :

1.Paguyuban karena ikatan darah (Gemeinschaft by blood )
Yaitu paguyuban bedasarkan keturunan contoh kelompok kekeluargaan,keluarga besar

2.Paguyuban karena tempat (gemeinschaft by place )
Yaitu paguyuban yang terdiri dari ornag-orang yang berdekatan tempat tinggal sehingga dapat saling tolong menolong contohnya arisan,RT,RW,karang taruna,PKK,pos kambling, atau ronda

3.Paguyuban karena jiwa pikiran(gemneinschaft by mind)
Yaitu paguyuban yang terdiri dari orang yang tidak mempunyai hubungan darah atau tempat tinggalnya tidak berdekatan, akan tetapi mereka mempunyai jiwa dan pikiran yang sama,paguyuban semacam itu tidak sekuat dengan ikatan paguyuban berdasarkan keturunan.contohnya organisasi.


PEMBAHASAN PELAYANAN KEBIDANAN DENGAN PENDEKATAN PAGUYUBAN.

Dalam rangka peningkatan kualitas dan mutu pelayanan kebidanan diperlukan pendekatan-pendekatan khususnya paguyuban.untuk itu kita sebagai tenaga kesehatan khususnya calon bidan agar mengetahui dan mampu melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan peran aktif masyarakat agar masyarakat sadar pentingnya kesehatan.misalnya saja dengan mengadakan kegiatan posyandu di puskesmas puskesmas

0 komentar:

Posting Komentar