Foto sinar-X pneumonia pada paru-paru, disebabkan oleh Pneumocystis jirovecii.
Pneumonia pneumocystis (PCP) jarang dijumpai
pada orang sehat yang memiliki kekebalan tubuh yang baik, tetapi umumnya
dijumpai pada orang yang terinfeksi HIV.
Penyebab penyakit ini adalah fungi Pneumocystis jirovecii. Sebelum
adanya diagnosis, perawatan, dan tindakan pencegahan rutin yang efektif
di negara-negara Barat, penyakit ini umumnya segera menyebabkan
kematian. Di negara-negara berkembang, penyakit ini masih merupakan
indikasi pertama AIDS pada orang-orang yang belum dites, walaupun
umumnya indikasi tersebut tidak muncul kecuali jika jumlah CD4 kurang
dari 200 per µL.
Tuberkulosis (TBC) merupakan infeksi unik di antara infeksi-infeksi
lainnya yang terkait HIV, karena dapat ditularkan kepada orang yang
sehat (imunokompeten) melalui rute pernapasan (respirasi). Ia dapat
dengan mudah ditangani bila telah diidentifikasi, dapat muncul pada
stadium awal HIV, serta dapat dicegah melalui terapi pengobatan. Namun
demikian, resistensi TBC terhadap berbagai obat merupakan masalah
potensial pada penyakit ini.
Meskipun munculnya penyakit ini di negara-negara Barat telah berkurang
karena digunakannya terapi dengan pengamatan langsung dan metode terbaru
lainnya, namun tidaklah demikian yang terjadi di negara-negara
berkembang tempat HIV paling banyak ditemukan. Pada stadium awal infeksi
HIV (jumlah CD4 >300 sel per µL), TBC muncul sebagai penyakit
paru-paru. Pada stadium lanjut infeksi HIV, ia sering muncul sebagai
penyakit sistemik yang menyerang bagian tubuh lainnya (tuberkulosis
ekstrapulmoner). Gejala-gejalanya biasanya bersifat tidak spesifik
(konstitusional) dan tidak terbatasi pada satu tempat.TBC yang menyertai
infeksi HIV sering menyerang sumsum tulang, tulang, saluran kemih dan
saluran pencernaan, hati, kelenjar getah bening (nodus limfa regional),
dan sistem syaraf pusat. Dengan demikian, gejala yang muncul mungkin
lebih berkaitan dengan tempat munculnya penyakit ekstrapulmoner.
0 komentar:
Posting Komentar