Faktor-faktor risiko yang paling signifikan untuk kanker payudara adalah
jenis kelamin (gender) dan umur. Pria dapat mengembangkan kanker
payudara, namun wanita adalah 100 kali lebih mungkin untuk mengembangkan
kanker payudara dari pada pria. Kanker payudara adalah 400 kali lebih
umum pada wanita yang berumur 50 tahun dibanding dengan yang berumur 20
tahun. Sejarah Keluarga
Faktor risiko penting lainnya adalah mempunyai saudara-saudara tingkat
satu (ibu, kakak/adik perempuan, atau anak perempuan) dengan kanker
payudara atau saudara-saudara lelaki dengan kanker prostat. Risiko
terutama lebih besar jika keduanya ibu dan kakak/adik perempuan telah
mempunyai kanker payudara, jika kanker-kanker pada saudara-saudara
tingkat satu terjadi pada awal hidup (sebelum umur 50), atau jika
kanker-kanker pada saudara-saudara ini ditemukan pada kedua payudara.
Mempunyai seorang saudara lelaki dengan kanker payudara dan mempunyai
kedua saudara-saudara dengan kanker payudara dan kanker ovari juga
meningkatkan risiko seorang wanita untuk mengembangkan kanker payudara.
Famili-famili dengan berbagai anggota-anggota dengan kanker-kanker lain
dapat mempunyai suatu kerusakan genetik menjurus pada suatu risiko
kanker payudara yang lebih tinggi.
Wanita-wanita yang telah mewariskan gen-gen BRCA1, BRCA2, p53 dan
gen-gen yang memperbaiki yang rusak mempunyai suatu peningkatan risiko
mengembangkan kanker payudara, kadangkala pada umur-umur awal, seperti
yang telah dibahas sebelumnya. Namun bahkan pada ketidakhadiran dari
satu dari kerusakan-kerusakan genetik yang mempengaruhi yang dikenal,
suatu sejarah keluarga yang kuat dapat menandakan suatu peningkatan
risiko karena faktor-faktor genetik atau lingkungan yang adalah spesifik
terhadap famili tertentu itu. Contohnya, peningkatan risiko didalam
famili-famili mungkin disebabkan oleh ekspose pada racun-racun
lingkungan yang serupa dalam beberapa kasus-kasus.
Kanker Payudara Sebelumnya
Seorang wanita dengan suatu sejarah kanker payudara dapat mengembangkan
suatu kejadian kembali dari kanker payudara yang sama bertahun-tahun
kemudian jika sel-sel kanker telah menyebar pada nodul-nodul getah
bening (lymph nodes) atau bagian-bagian lain tubuh. Seorang wanita
dengan kanker payudara sebelumnya juga mempunyai tiga sampai empat kali
lebih besar kemungkinan mengembangkan kanker payudara lainnya pada
payudara seberangnya. Pada wanita-wanita yang telah dirawat untuk kanker
payudaranya dengan terapi konservasi payudara [breast conservation
therapy (BCT)], timbulnya kembali dari kanker diantara payudara yang
telah dirawat dapat juga terjadi.
Kondisi-Kondisi Payudara Lainnya
Meskipun kebanyakan wanita-wanita dengan payudara-payudara yang
fibrosistik (fibrocystic breasts) dan gejala-gejala yang berhubungan
dengan payudaranya tidak mempunyai peningkatan risiko mengembangkan
kanker payudara, tekstur dan kepadatan payudara-payudara yang tidak
halus (bergumpal-gumpal) dapat menghambat deteksi awal kanker dengan
mammography. Kadangkala, wanita-wanita dengan perubahan-perubahan
payudara yang fibrosistik (fibrocystic breast) harus menjalankan
biopsi-biopsi payudara (mendapatkan contoh-contoh jaringan kecil dari
payudara untuk pemeriksaan dibawah mikroskop) untuk memastikan bahwa
gumpalan-gumpalan yang jelas adalah bukan bersifat kanker.
Biopsi-biopsi payudara kadangkala dapat mengungkapkan
perubahan-perubahan sel-sel yang abnormal namun masih belum bersifat
kanker (disebut atypical hyperplasia). Wanita-wanita dengan atypical
hyperplasia dari jaringan payudara mempunyai suatu empat sampai lima
kali pembesaran kemungkinan mengembangkan kanker payudara. Beberapa
perubahan-perubahan sel yang lunak lainnya pada jaringan payudara adalah
juga dihubungkan dengan suatu peningkatan yang kecil pada risiko (satu
setengah sampai dua kali normal). Ini diistilahkan hyperplasia dari
jaringan payudara tanpa atypia, sclerosing adenosis, fibroadenoma dengan
ciri-ciri yang kompleks, dan solitary papilloma.
Tumor payudara yang lunak (tidak berbahaya) yang umum dikenal sebagai
suatu fibroadenoma, kecuali jika ia mempunyai ciri-ciri yang tidak biasa
dibawah mikroskop, tidak menganugerahkan (memberi) suatu peningkatan
risiko kanker.
Risiko risiko kanker payudara dapat menjadi additive. Contohnya,
wanita-wanita yang mempunyai saudara-saudara tingkat satu dengan kanker
payudara dan yang juga mempunyai atypical hyperplasia dari jaringan
payudara mempunyai suatu risiko yang jauh lebih tinggi untuk
mengembangkan kanker payudara dari pada wanita-wanita tanpa
faktor-faktor risiko ini.
Terapi Radiasi
Wanita-wanita dengan suatu sejarah terapi radiasi pada area dada sebagai
perawatan untuk kanker lain (seperti penyakit Hodgkin atau
non-Hodgkin's lymphoma) mempunyai suatu peningkatan risiko yang
signifikan untuk kanker payudara, terutama jika perawatan radiasi
diterima waktu umur muda.
Faktor-Faktor Hormon
Wanita-wanita yang memulai periode-periode datang bulannya sebelum umur
12 tahun, mereka yang mempunyai menopause yang terlambat (setelah umur
55), dan mereka yang mempunyai kehamilan pertamanya sesudah umur 30,
atau mereka yang tidak pernah mempunyai anak-anak mempunyai suatu
peningkatan risiko mengembangkan kanker payudara yang ringan (lebih
rendah dua kali dari risiko yang normal). Timbulnya datang bulan yang
awal, ketibaan menopause yang terlambat, dan kehamilan-kehamilan yang
terlambat atau tidak ada, semuanya adalah faktor-faktor yang
meningkatkan suatu tingkat ekspose estrogen wanita seumur hidup.
Studi-studi telah mengkonfirmasikan bahwa penggunaan jangka panjang
(beberapa tahun atau lebih) dari terapi hormon setelah menopause,
terutama estrogens dan progesterone digabungkan, menjurus pada suatu
peningkatan risiko mengembangkan kanker payudara. Risiko ini tampak
kembali ke normal jika seorang wanita telah tidak memakai terapi hormon
untuk lima tahun atau lebih. Demikian pula, beberapa studi-studi
menunjukan pil-pil pengontrol kelahiran menyebabkan suatu peningkatan
risiko kanker payudara yang kecil, namun risiko ini juga kembali ke
normal setelah 10 tahun tidak menggunakannya. Keputusan apakah
menggunakan terapi hormon atau pil-pil pengontrol kelahiran melibatkan
pertimbangan risiko-risiko melawan manfaat-manfaat dan harus dibedakan
dari individu yang lain (individualized) setelah mengkonsultasikan
dokternya.
Faktor-Faktor Gaya Hidup
Faktor-faktor diet (makanan) seperti makanan-makanan yang tinggi lemak
dan konsumsi alkohol telah dilibatkan sebagai faktor-faktor yang
meningkatkan risiko kanker payudara. Merokok, minum kopi, penggunaan
antiperspirant, dan stres tidak nampak meningkatkan risiko kanker
payudara. Adalah penting untuk mengingat bahwa 75% dari wanita-wanita
yang mengembangkan kanker payudara tidak mempunyai faktor-faktor risiko
lain dari pada umur. Jadi, screening dan deteksi awal adalah penting
terhadap setiap wanita tidak perduli atas kehadiran faktor-faktor
risiko.
0 komentar:
Posting Komentar