Kamis, 26 Januari 2012

Evaluasi Pasien Dengan Gangguan Sendi Rahang

Suatu evaluasi dental dan medis yang menyeluruh sering diperlukan dan dianjurkan untuk mengevaluasi pasien yang dicurigai mengidap gangguan sendi rahang. Selama proses diagnostik, satu atau beberapa dari tes-tes/kondisi-kondisi berikut dievaluasi. Sendi-sendi rahang dicurigai rusak jika ada bunyi-bunyi meletus (popping), klik (clicking) dan gertik (grating) berhubungan dengan gerakan rahang. Mengunyah dapat menjadi sangat sakit dan rahang dapat terkunci atau tidak dapat dibuka lebar-lebar. Gigi mungkin terkikis halus dan seperti juga kehilangan benjolan-benjolan dan punggung-punggung yang normal pada permukaan gigi. Gejala-gejala telinga adalah sangat umum. Infeksi-infeksi dari kuping, sinus dan gigi dapat ditemukan pada pemeriksaan dental dan medis. X-ray dan CT-scan gigi membantu menjelaskan perincian tulang dari sendi, dimana MRI digunakan untuk menganalisa jaringan lunak.
Perawatan Sendi Rahang

Dukungan utama dari perawatan untuk sakit sendi rahang akut adalah panas dan es, makanan lunak (soft diet) dan obat-obatan anti peradangan.

1. Jaw Rest (Istirahat Rahang): Sangat menguntungkan jika membiarkan gigi-gigi terpisah sebanyak mungkin. Adalah juga sangat penting mengenali jika kertak gigi (grinding) terjadi dan menggunakan metode-metode untuk mengakhiri aktivitas-aktivitas ini. Pasien dianjurkan untuk menghindari mengunyah permen karet atau makan makanan yang keras, kenyal (chewy) dan garing (crunchy), seperti sayuran mentah, permen-permen atau kacang-kacangan. Makanan-makanan yang memerlukan pembukaan mulut yang lebar, seperti hamburger, tidak dianjurkan.

2. Terapi Panas dan Dingin: Terapi ini membantu mengurangi tegangan dan spasme otot-otot. Bagaimanapun, segera setelah suatu luka pada sendi rahang, perawatan dengan penggunaan dingin adalah yang terbaik. Bungkusan dingin (cold packs) dapat membantu meringankan sakit.

3. Obat-obatan: Obat-obatan anti peradangan seperti aspirin, ibuprofen (Advil dan lainnya), naproxen (Aleve dan lainnya), atau steroids dapat membantu mengontrol peradangan. Perelaksasi otot seperti diazepam (Valium), membantu dalam mengurangi spasme-spasme otot.

4. Terapi Fisik: Pembukaan dan penutupan rahang secara pasiv, urut (massage) dan stimulasi listrik membantu mengurangi sakit dan meningkatkan batasan pergerakan dan kekuatan dari rahang.

5. Managemen stres: Kelompok-kelompok penunjang stres, konsultasi psikologi, dan obat-obatan juga dapat membantu mengurangi tegangan otot. Umpanbalikbio (biofeedback) membantu pasien mengenali waktu-waktu dari aktivitas otot yang meningkat dan spasme dan menyediakan metode-metode untuk membantu mengontrol mereka.

6. Terapi Occlusal: Pada umumnya suatu alat acrylic yang dibuat sesuai pesanan dipasang pada gigi-gigi, ditetapkan untuk malam hari namun mungkin diperlukan sepanjang hari. Ia bertindak untuk mengimbangi gigitan dan mengurangi atau mengeliminasi kertakan gigi (grinding) atau bruxism.

7. Koreksi Kelainan Gigitan: Terapi koreksi gigi, seperti orthodontics, mungkin diperlukan untuk mengkoreksi gigitan yang abnormal. Restorasi gigi membantu menciptakan suatu gigitan yang lebih stabil. Penyesuaian dari bridges atau crowns bertindak untuk memastikan kesejajaran yang tepat dari gigi-gigi.

8. Operasi: Operasi diindikasikan pada kasus-kasus dimana terapi medis gagal. Ini dilakukan sebagai jalan terakhir. TMJ arthroscopy, ligament tightening, restrukturisasi rahang (joint restructuring), dan penggantian rahang (joint replacement) dipertimbangkan pada kebanyakan kasus yang berat dari kerusakan rahang atau perburukan rahang.

0 komentar:

Posting Komentar