Kamis, 26 Januari 2012

Cara Merawat Bulu Kemaluan

MERAWAT BULU/RAMBUT PUBIS
Bulu pubis (di atas vagina), seperti juga rambut di kepala, perlu dirawat dan dipelihara. Pemeliharaan ini diperlukan untuk menghindari jangkitan penyakit seperti infeksi jamur (tinea kruris dan piedra), infeksi bakteri (folikulitis), dan investasi parasit (pedikulosis pubis). “Setidaknya, dengan merawat rambut pubis secara teratur dapat menjaga kebersihannya, mengurangi kelembapan yang berlebihan yang sangat disukai jamur yang akhirnya menciptakan bau tak sedap,” ujar dr. Ratna H. Purwoko, Sp.KK, dari Klinik ‘erpour, Ciniru, Jakarta Selatan. Perawatan bisa dilakukan dengan memotong rambut pubis secara berkala. Gunanya agar kulit di daerah itu dapat bernapas lebih leluasa. Dengan begitu organ reproduksi bisa lebih sehat.
DICUKUR, DICABUT, ATAU DIGUNTING?

Ketika ingin membersihkan bulu pubis, sebenarnya apa yang mesti dilakukan? Mencukurnya, mencabutnya, atau mengguntingnya saja. Memotong bulu pubis, kata Ratna, dapat dilakukan dengan bermacam cara. Pertama dengan memotong batang rambut (hair shaft) baik digunting ataupun dicukur. Kedua dengan mencabut (epilasi) hingga akar rambut (bulbus) dengan menggunakan pinset, lilin, pencabut bulu elektrik, dan laser.

* CUKUR

Apa pun tekniknya, alat yang dipakai untuk memotong bulu pubis harus higienis, dan penggunaannya pun harus berlangsung aman dan nyaman. Adapun kelebihan teknik cukur, yaitu dapat dilakukan dengan lebih mudah, lebih cepat, dan lebih nyaman.
Kekurangannya, bila kebetulan alat yang dipakai tidak higienis dan karena terlalu keras menggeseknya lalu melukai kulit, maka dapat terjadi infeksi. Bisa juga bila untuk melembapkan bulu pubis digunakan krim/cairan/foam cukur yang bersifat alergenik, maka kemungkinan luka tersebut bertambah parah. Bila tidak ditangani segera akan menimbulkan penyakit lanjutan. Perlu diketahui juga, pemangkasan hingga licin akan menghilangkan fungsi proteksi bulu terhadap kulit di sekitarnya, terutama terhadap gesekan yang mungkin bisa memicu terjadinya luka.

* CABUT

Setelah dicabut, bulu akan hilang lebih lama. Hanya saja, prosesnya amat menyakitkan karena yang ditarik adalah akar rambut pada lapisan dermis kulit tempat persarafan nyeri berada. Jika pencabutan dilakukan dengan cara yang tidak tepat, bukan tidak mungkin akan terjadi luka.
Meskipun dengan cara dicabut bulu lebih lama tumbuhnya, tapi diyakini bulu di daerah tersebut bisa tumbuh lebih lebat. Soalnya, pencabutan bisa meningkatkan pasokan darah ke folikel rambut/bulu tubuh dan membuatnya tumbuh lebih lebat.

* GUNTING

Menggunting pada prinsipnya sama saja dengan mencukur. Hanya alatnya yang berbeda. Kelebihannya, cara ini mudah dilakukan dengan risiko luka atau nyeri yang lebih kecil, karena pengguntingan tidak dilakukan terlalu dekat ke kulit. Juga, dengan menyisakan sebagian batang rambut berarti tidak menghilangkan fungsi proteksi bulu pubis terhadap kulit di bawahnya. Namun, jika dilakukan sembarangan dengan gunting yang kotor kemudian terjadi luka, bisa saja terjadi infeksi.
Kekurangannya, bulu lebih cepat tumbuh karena masih ada bagian yang tersisa. Kalaupun digunting pendek sekali, bagian pangkal rambut masih terlihat jelas, tidak seperti jika dicukur.

MEMILIH KRIM ATAU FOAM CUKUR

Memang, pemakaian krim atau foam saat memotong bulu bukan merupakan suatu keharusan. Namun, bagi kita yang ingin memangkas habis dengan cara mencukur, sebaiknya gunakan krim yang dapat melindungi kulit dari gesekan alat cukur yang umumnya sangat tajam. Pilihlah krim atau foam yang dapat mengurangi kemungkinan iritasi, tidak menimbulkan sensitisasi dan alergi, serta bersifat melindungi kulit terhadap infeksi (antisepsis, jika perlu antibiotik).

CIRI TAK SEHAT

Pertumbuhan bulu yang tidak sehat bisa dideteksi. Cirinya adalah berwarna kemerahan atau kekuningan, kusam, dan mudah patah. Juga, timbul jamur di batang rambut kalau seandainya ada penyakit infeksi.
Kesehatan bulu pubis juga sangat tergantung pada kondisi kesehatan kulit. Jika timbul keluhan gatal, nyeri, perih, kemerahan, sisik, bentol/bintil, atau perubahan kulit sekitarnya berarti kondisi kesehatan kulit sedang tidak baik. Hal ini akan berakibat pula pada kondisi bulu pubis. Sebaiknya jika timbul hal demikian segera konsultasikan kepada dokter spesialis kulit untuk penanganan lebih lanjut.

MITOS BULU LEBAT

Banyak mitos seputar bulu. Sayangnya, mitos yang sudah memasyarakat ini terkadang keliru. Misalnya, wanita yang bulu tubuhnya subur dianggap memiliki dorongan seks yang tinggi, sehingga sering diolok-olok. Akibatnya, banyak wanita yang berbulu agak lebat sibuk mencukur dan menghilangkan bulu tubuhnya. Padahal ini hanyalah mitos yang belum tentu benar.
Faktor genetis diyakini menentukan apakah bulu seseorang lebih cepat tumbuh/panjang. Laki-laki dan perempuan berkebangsaan Italia, Spanyol, Yunani, Arab, dan India cenderung berbulu lebih lebat daripada keturunan Asia Timur dan Tenggara.

1 komentar:

  1. Ada mitos kalo bulu alis tebal maka bulu anunya juga tebal...perlu pembuktian nih..

    BalasHapus