MERAWAT BULU/RAMBUT PUBIS
Bulu pubis (di atas vagina), seperti juga rambut di kepala, perlu
dirawat dan dipelihara. Pemeliharaan ini diperlukan untuk menghindari
jangkitan penyakit seperti infeksi jamur (tinea kruris dan piedra),
infeksi bakteri (folikulitis), dan investasi parasit (pedikulosis
pubis). “Setidaknya, dengan merawat rambut pubis secara teratur dapat
menjaga kebersihannya, mengurangi kelembapan yang berlebihan yang sangat
disukai jamur yang akhirnya menciptakan bau tak sedap,” ujar dr. Ratna
H. Purwoko, Sp.KK, dari Klinik ‘erpour, Ciniru, Jakarta Selatan.
Perawatan bisa dilakukan dengan memotong rambut pubis secara berkala.
Gunanya agar kulit di daerah itu dapat bernapas lebih leluasa. Dengan
begitu organ reproduksi bisa lebih sehat.
DICUKUR, DICABUT, ATAU DIGUNTING?
Ketika ingin membersihkan bulu pubis, sebenarnya apa yang mesti
dilakukan? Mencukurnya, mencabutnya, atau mengguntingnya saja. Memotong
bulu pubis, kata Ratna, dapat dilakukan dengan bermacam cara. Pertama
dengan memotong batang rambut (hair shaft) baik digunting ataupun
dicukur. Kedua dengan mencabut (epilasi) hingga akar rambut (bulbus)
dengan menggunakan pinset, lilin, pencabut bulu elektrik, dan laser.
* CUKUR
Apa pun tekniknya, alat yang dipakai untuk memotong bulu pubis harus
higienis, dan penggunaannya pun harus berlangsung aman dan nyaman.
Adapun kelebihan teknik cukur, yaitu dapat dilakukan dengan lebih mudah,
lebih cepat, dan lebih nyaman.
Kekurangannya, bila kebetulan alat yang dipakai tidak higienis dan
karena terlalu keras menggeseknya lalu melukai kulit, maka dapat terjadi
infeksi. Bisa juga bila untuk melembapkan bulu pubis digunakan
krim/cairan/foam cukur yang bersifat alergenik, maka kemungkinan luka
tersebut bertambah parah. Bila tidak ditangani segera akan menimbulkan
penyakit lanjutan. Perlu diketahui juga, pemangkasan hingga licin akan
menghilangkan fungsi proteksi bulu terhadap kulit di sekitarnya,
terutama terhadap gesekan yang mungkin bisa memicu terjadinya luka.
* CABUT
Setelah dicabut, bulu akan hilang lebih lama. Hanya saja, prosesnya amat
menyakitkan karena yang ditarik adalah akar rambut pada lapisan dermis
kulit tempat persarafan nyeri berada. Jika pencabutan dilakukan dengan
cara yang tidak tepat, bukan tidak mungkin akan terjadi luka.
Meskipun dengan cara dicabut bulu lebih lama tumbuhnya, tapi diyakini
bulu di daerah tersebut bisa tumbuh lebih lebat. Soalnya, pencabutan
bisa meningkatkan pasokan darah ke folikel rambut/bulu tubuh dan
membuatnya tumbuh lebih lebat.
* GUNTING
Menggunting pada prinsipnya sama saja dengan mencukur. Hanya alatnya
yang berbeda. Kelebihannya, cara ini mudah dilakukan dengan risiko luka
atau nyeri yang lebih kecil, karena pengguntingan tidak dilakukan
terlalu dekat ke kulit. Juga, dengan menyisakan sebagian batang rambut
berarti tidak menghilangkan fungsi proteksi bulu pubis terhadap kulit di
bawahnya. Namun, jika dilakukan sembarangan dengan gunting yang kotor
kemudian terjadi luka, bisa saja terjadi infeksi.
Kekurangannya, bulu lebih cepat tumbuh karena masih ada bagian yang
tersisa. Kalaupun digunting pendek sekali, bagian pangkal rambut masih
terlihat jelas, tidak seperti jika dicukur.
MEMILIH KRIM ATAU FOAM CUKUR
Memang, pemakaian krim atau foam saat memotong bulu bukan merupakan
suatu keharusan. Namun, bagi kita yang ingin memangkas habis dengan cara
mencukur, sebaiknya gunakan krim yang dapat melindungi kulit dari
gesekan alat cukur yang umumnya sangat tajam. Pilihlah krim atau foam
yang dapat mengurangi kemungkinan iritasi, tidak menimbulkan sensitisasi
dan alergi, serta bersifat melindungi kulit terhadap infeksi
(antisepsis, jika perlu antibiotik).
CIRI TAK SEHAT
Pertumbuhan bulu yang tidak sehat bisa dideteksi. Cirinya adalah
berwarna kemerahan atau kekuningan, kusam, dan mudah patah. Juga, timbul
jamur di batang rambut kalau seandainya ada penyakit infeksi.
Kesehatan bulu pubis juga sangat tergantung pada kondisi kesehatan
kulit. Jika timbul keluhan gatal, nyeri, perih, kemerahan, sisik,
bentol/bintil, atau perubahan kulit sekitarnya berarti kondisi kesehatan
kulit sedang tidak baik. Hal ini akan berakibat pula pada kondisi bulu
pubis. Sebaiknya jika timbul hal demikian segera konsultasikan kepada
dokter spesialis kulit untuk penanganan lebih lanjut.
MITOS BULU LEBAT
Banyak mitos seputar bulu. Sayangnya, mitos yang sudah memasyarakat ini
terkadang keliru. Misalnya, wanita yang bulu tubuhnya subur dianggap
memiliki dorongan seks yang tinggi, sehingga sering diolok-olok.
Akibatnya, banyak wanita yang berbulu agak lebat sibuk mencukur dan
menghilangkan bulu tubuhnya. Padahal ini hanyalah mitos yang belum tentu
benar.
Faktor genetis diyakini menentukan apakah bulu seseorang lebih cepat
tumbuh/panjang. Laki-laki dan perempuan berkebangsaan Italia, Spanyol,
Yunani, Arab, dan India cenderung berbulu lebih lebat daripada keturunan
Asia Timur dan Tenggara.
Ada mitos kalo bulu alis tebal maka bulu anunya juga tebal...perlu pembuktian nih..
BalasHapus