Senin, 27 Agustus 2012

Abdomen ( Sectio Caesarea Abdominalis )

Abdomen ( Sectio Caesarea Abdominalis )

  • Sectio Caesarea Transperitonealis
  • Sectio Caesarea klasik atau corporal dengan insisi m,emanjang pada corpus uteri Dilakukan dengan membuat sayatan memanjang pada corpus uteri kira – kira 10 cm.
  • Kelebihan:
    • Mengeluarkan janin lebih cepat
    • Tidak menyebabkan komplikasi tertariknya vesica urinaria
    • Sayatan bisa diperpanjang proximal atau distal.
  • Kekurangan
    • Mudah terjadi penyebaran infeksi intra abdominal karena tidak ada retroperitonealisasi yang baik.
    • Sering terjadi rupture uteri pada persalinan berikutnya.
Sectio Caesarea ismika atau profunda atau low cervical dengan insisi pada segmen bawah rahim.
Dilakukan dengan membuat sayatan melintang ( konkaf ) pada segmen bawah rahim, kira – kira 10 cm.
  • Kelebihan:
    • Penutupan luka lebih mudah.
    • Penutupan luka dengan  retroperitonealisasi yang baik.
    • Tumpang tindih dari peritoneal flap baik sekali untuk menahan penyebaran isi uterus ke rongga peritoneum.
    • Perdarahan kurang.
    • Kemungkinan terjadi rupture uteri spontan kurang / lebih kecil daripada cara klasik.
  • Kekurangan:
    • Luka dapat melebar ke kiri , ke kanan  dan ke bawah sehingga dapat menyebabkan arteri Uterina putus sehingga terjadi pendarahan hebat.
    • Keluhan pada vesica urinaria post operatif tinggi.
Sectio Caesarea Extraperitonealis yaitu tanpa membuka peritoneum parietalis dengan demikian tidak membuka cavum abdomen.
  • Vagina (( Sectio Caesarea Vaginalis )
  • Menurut arah sayatan rahim, section caesarea dapat dilakukan sebagai berikut:
    • Sayatan memanjang ( longitudinal menurut Kronig.
    • Sayatan melintang (  transversal ) menurut Kerr.
    • Sayatan huruf T ( T incision )

0 komentar:

Posting Komentar