Sabtu, 21 Juli 2012

Cara pemasangan water seal drainage (WSD)

Persiapan

  • Pengkajian
  • Memeriksa kembali instruksi dokter
  • Mengecek inform consent
  • Mengkaji status pasien; TTV, status pernafasan
  • Persiapan pasien
  • Siapkan pasien
  • Memberi penjelasan kepada pasien mencakup :
  • Tujuan tindakan
  • Posisi tubuh saat tindakan dan selama terpasang WSD. Posisi klien dapat duduk atau berbaring
  • Upaya-upaya untuk mengurangi rangsangan nyeri seperti nafas dalam, distraksi
  • Latihan rentang sendi (ROM) pada sendi bahu sisi yang terkena
Persiapan alat
  1. Sistem drainage tertutup
  2. Motor suction
  3. Slang penghubung steril
  4. Botol berwarna putih/bening dengan kapasitas 2 liter, gas, pisau jaringan/silet, trokart, cairan antiseptic, benang catgut dan jarumnya, duk bolong, sarung tangan , spuit 10cc dan 50cc, kassa, NACl 0,9%, konektor, set balutan, obat anestesi (lidokain, xylokain), masker.
Pelaksanaan
Prosedur ini dilakukan oleh dokter. Perawat membantu agar prosedur dapat dilaksanakan dengan baik dan perawat memberi dukungan moril pada pasien.
  1. Tentukan tempat pemasangan, biasanya pada sela iga ke IV dan V, di linea aksilaris anterior dan media
  2. Lakukan analgesia / anestesia pada tempat yang telah ditentukan
  3. Buat insisi kulit dan sub kutis searah dengan pinggir iga, perdalam sampai muskulus  interkostalis
  4. Pada saat inspirasi:
    Tekanan dalam paru-paru > kecil dibanding tekanan yang ada di dalam WSD
    Paru- paru mengembang
Catatan:
Apabila menggunakan WSD tipe satu botol, saat inspirasi cairan biasanya akan tertarik ke atas, namun tidak sampai masuk kembali ke rongga pleura karena adanya gaya gravitasi dan perbedaan sifat cairan yang lebih berat daripada udara.
Pada saat ekspirasi:
  • Tekanan dalam paru- paru > besar dibanding  tekanan yang ada di dalam WSD
  • Masukkan Kelly klem melalui pleura parietalis kemudian disebarkan. Masukkan jari melalui lubang tersebut. untuk memastikan sudah sampai rongga pleura / menyentuh paru
  • Masukkan selang (chest tube) melalui lubang yang telah dibuat dengan menggunakan Kelly forceps
  • Chest tube yang telah terpasang, difiksasi dengan jahitan di dinding dada
  • Chest tube disambung ke WSD yang telah disiapkan
  •  Foto X-ray dada untuk menilai posisi selang yang telah dimasukkan
Tindakan setelah prosedur
  1. Perhatikan undulasi pada selang WSD
  2. Bila undulasi tidak ada, berbagai kondisi dapat terjadi antara lain :
  3. Motor suction tidak berjalan
  4. Slang tersumbat dan terlipat
  5. Paru-paru telah mengembang
  6. Yakinkan apa yang menjadi penyebab, segera periksa kondisi system drainage, amati tanda-tanda kesulitan bernafas
  7. Cek ruang control suction untuk mengetahui jumlah cairan yang keluar
  8. Cek batas cairan dari botol WSD, pertahankan dan tentukan batas yang telah ditetapkan serta pastikan ujung pipa berada 2cm di bawah air
  9. Catat jumlah cairan yg keluar dari botol WSD tiap jam untuk mengetahui jumlah cairan yg keluar
  10. Observasi pernafasan, nadi setiap 15 menit pada 1 jam pertama
  11. Perhatikan balutan pada insisi, apakah ada perdarahan
  12. Anjurkan pasien memilih posisi yg nyaman dengan memperhatikan jangan sampai slang terlipat
  13. Anjurkan pasien untuk memegang slang apabila akan merubah posisi
  14. Beri tanda pada batas cairan setiap hari, catat tanggal dan waktu
  15. Ganti botol WSD setiap 3 hari dan bila sudah penuh. Catat jumlah cairan yang dibuang
  16. Lakukan pemijatan pada slang untuk melancarkan aliran
  17. Observasi dengan ketat tanda-tanda kesulitan bernafas, sianosis, emphysema subkutan
  18. Anjurkan pasien untuk menarik nafas dalam dan ystem cara batuk efektif
  19. Botol WSD harus selalu lebih rendah dari tubuh
  20. Yakinkan bahwa selang tidak kaku dan menggantung di atas WSD
  21. Latih dan anjurkan klien untuk secara rutin 2-3 kali sehari melakukan latihan gerak pada persendian bahu daerah pemasangan WSD

0 komentar:

Posting Komentar