Jumat, 04 Mei 2012

Efek Samping Mengkonsumsi Jeruk Nipis

Sinefrin memiliki struktur kimia yang sama dengan epinefrin. Walaupun sampai saat ini tidak ada efek samping yang ditemukan setelah mengkonsumsi jeruk nipis, sinefrin dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah pada manusia serta berpengaruh terhadap organ jantung dan pembuluh darah. Sehingga konsumsi yang berlebihan dari jeruk nipis sebaiknya dihindari pada individu yang telah memiliki penyakit dasar pada organ jantung dan pembuluh darah. Senyawa ini juga dapat mempengaruhi gangguan pengiriman impuls saraf ke pembuluh darah sehingga menyebabkan migrain dan sakit kepala jenis lainnya.

Jeruk nipis juga mengandung senyawa 69,79-dihydroxybergamottin yang akan menghambat  fungsi sitokrom P450, yaitu sebuah enzim yang berfungsi dalam metabolisme obat di dalam tubuh. Jika fungsi enzim ini terganggu maka akan terjadi penurunan metabolime obat sehingga kadar obat yang berada di dalam tubuh menjadi tetap tinggi dan dapat berakibat keracunan obat (overdosis).

Sinefrin yang terkandung di dalam jeruk nipis memiliki konsentrasi yang paling rendah pada buah yang segar. Konsentrasi sinefrin lebih tinggi pada buah yang berukuran kecil dibandingkan yang berukuran besar. Pada buah segar kadar sinefrin yang terukur adalah  sekitar 0,02%, buah yang dikeringkan mengandung 0,35%, dan ekstrak yang diambil dalam buah yang dikeringkan mengandung 3% sinefrin. Sehingga mengkonsumsi jeruk nipis dalam keadaan yang masih segar lebih aman dibandingkan mengkonsumsi produk olahannya. Hal ini dapat menghindari terjadinya efek samping terhadap tubuh.

Sebaiknya produk olahan penurun berat badan yang mengandung ekstrak jeruk nipis  masih harus dihindari sampai efektifitas dan keamanannya ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan terjadinya efek samping  yang disebabkan oleh kombinasi berbagai  komponen zat aktif yang terkandung didalamnya, yaitu berupa gangguan hemodinamik dan interaksi dengan berbagai jenis obat.

0 komentar:

Posting Komentar