Perubahan
|
Tingkatan
hipovolemik
( s/d 48-72
jam pertama)
|
Tingkatan
diuretik
(12 jam –
18/24 jam pertama)
|
||
Mekanisme
|
Dampak dari
|
Mekanisme
|
Dampak dari
|
|
Pergeseran cairan ekstraseluler.
|
Vaskuler ke insterstitial.
|
Hemokonsentrasi oedem pada
lokasi luka bakar.
|
Interstitial ke vaskuler.
|
Hemodilusi.
|
Fungsi renal.
|
Aliran darah renal berkurang
karena desakan darah turun dan CO berkurang.
|
Oliguri.
|
Peningkatan aliran darah renal
karena desakan darah meningkat.
|
Diuresis.
|
Kadar sodium/natrium.
|
Na+ direabsorbsi
oleh ginjal, tapi kehilangan Na+ melalui eksudat dan tertahan
dalam cairan oedem.
|
Defisit sodium.
|
Kehilangan Na+
melalui diuresis (normal kembali setelah 1 minggu).
|
Defisit sodium.
|
Kadar potassium.
|
K+ dilepas sebagai
akibat cidera jarinagn sel-sel darah merah, K+ berkurang ekskresi
karena fungsi renal berkurang.
|
Hiperkalemi
|
K+ bergerak kembali
ke dalam sel, K+ terbuang melalui diuresis (mulai 4-5 hari setelah
luka bakar).
|
Hipokalemi.
|
Kadar protein.
|
Kehilangan protein ke dalam
jaringan akibat kenaikan permeabilitas.
|
Hipoproteinemia.
|
Kehilangan protein waktu
berlangsung terus katabolisme.
|
Hipoproteinemia.
|
Keseimbangan nitrogen.
|
Katabolisme jaringan,
kehilangan protein dalam jaringan, lebih banyak kehilangan dari masukan.
|
Keseimbangan nitrogen negatif.
|
Katabolisme jaringan,
kehilangan protein, immobilitas.
|
Keseimbangan nitrogen negatif.
|
Keseimbnagan asam basa.
|
Metabolisme anaerob karena
perfusi jarinagn berkurang peningkatan asam dari produk akhir, fungsi renal
berkurang (menyebabkan retensi produk akhir tertahan), kehilangan bikarbonas
serum.
|
Asidosis metabolik.
|
Kehilangan sodium bicarbonas
melalui diuresis, hipermetabolisme disertai peningkatan produk akhir
metabolisme.
|
Asidosis metabolik.
|
Respon stres.
|
Terjadi karena trauma,
peningkatan produksi cortison.
|
Aliran darah renal berkurang.
|
Terjadi karena sifat cidera
berlangsung lama dan terancam psikologi pribadi.
|
Stres karena luka.
|
Eritrosit
|
Terjadi karena panas, pecah
menjadi fragil.
|
Luka bakar termal.
|
Tidak terjadi pada hari-hari
pertama.
|
Hemokonsentrasi.
|
Lambung.
|
Curling ulcer (ulkus pada
gaster), perdarahan lambung, nyeri.
|
Rangsangan central di
hipotalamus dan peingkatan jumlah cortison.
|
Akut dilatasi dan paralise
usus.
|
Peningkatan jumlah cortison.
|
Jantung.
|
MDF meningkat 2x lipat,
merupakan glikoprotein yang toxic yang dihasilkan oleh kulit yang terbakar.
|
Disfungsi jantung.
|
Peningkatan zat MDF (miokard depresant factor)
sampai 26 unit, bertanggung jawab terhadap syok spetic.
|
CO menurun.
|
0 komentar:
Posting Komentar