Penyakit flu burung kembali mencuat. Namun, tidak perlu cemas. Ada
beberapa hal yang perlu dicermati untuk menghindarkan bahaya penyakit
ini. Guru Besar FKH-UGM, R Wasito, sempat menyatakan beberapa waktu lalu
bahwa masyarakat harus benar-benar waspada terhadap serangan flu
burung. Apalagi, lalat mungkin saja bisa berfungsi sebagai vektor
mekanis dan vektor biologi dari virus Avian influenza (flu burung).
Sehubungan dengan hal itu ia mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.
Menjaga lingkungan supaya bersih dari kotoran-kotoran dan sampah karena
sepasang lalat dalam waktu tiga sampai lima bulan bisa menghasilkan
triliunan lala-lalat baru.
2. Peternakan ayam oleh penduduk yang
dipelihara secara liar supaya dikandangkan sehingga bila terjadi wabah
flu burung bisa diatasi.
3. Yang dipantau hanya peternakan rakyat
dan harus diawasi dan diamati secara ketat. Karena, biasanya kalau pada
peternakan rakyat ada ayam satu mati dibiarkan saja dan ini yang bisa
menyebarkan virus menyebar. Kalau peternak yang sudah besar biasanya
pengelolaannya sudah bagus dan bersih.
4. Melakukan stamping out, yaitu bila ada ayam yang mati langsung dikubur tertutup dan diberi desinfektan.
5. Dilakukan perubahan manajemen menjadi close house yaitu dibuat kandang tertutup.
6.
Penyuluhan secara berkelanjutan yang didukung dengan kesadaran
masyarakat sehingga mereka bisa melakukan apa yang harus dilakukan bila
ada kasus flu burung termasuk juga selalu menjaga kesehatan lingkungan
untuk mencegah terjadinya wabah Avian. Hal itu dilakukan mulai dari
lingkungan RT, RW, kelurahan, kecamatan, kotamadya/kabupaten sampai
provinsi. Untuk hewan unggas lainnya yang terbuka harus selalu diamati
bila ada gejala klinis.
7. Tidak perlu dilakukan vaksinasi secara massal. Karena, tipe dan
subtipe virus AI itu banyak sekali. Penelitian yang dilakukan oleh FKH
UGM terhadap ayam-ayam yang mati dan sakit dan diisolat pada tahun 2003
ada sembilan isolat. Jadi, bila vaksinnya berasal dari H5N1 sedangkan
tipe virus influenzanya bukan H5N1, antibodinya tidak bisa mengenali,
sehingga percuma. Saat ini di seluruh dunia sudah ada 85 isolat virus
flu burung.
8. Selain itu masyarakat juga diimbau agar menghindari kontak dengan
unggas sakit, selalu membiasakan cuci tangan pakai sabun, senantiasa
menjaga kesehatan dan segera berobat saat tubuh mulai menunjukkan gejala
tanda sakit.
0 komentar:
Posting Komentar