Sabtu, 28 Juli 2012

Implementasi pemasangan kateter urine

Implementasi pemasangan kateter urine

  1. Memberikan salam terapeutik.
  2. Menjelaskan tujuan tindakan.
  3. Menutup sampiran.
  4. Mencuci tangan.
  5. Mengatur posisi klien, letakkan klien pada posisi supin dengan lutut ditekuk, paha fleksi, kaki diletakkan ditempat tidur dan tutupi klien dengan selimut atau kain.
  6. Meletakkan pot dibawah bokong klien. Letakkan nierbeken diantara kedua kaki klien.
  7. Membuka set steril, atur alat steril dengan menggunakan pinset, Buka Penutup kateter letakkan kateter pada alat steril.
  8. Memakai handscoen steril sebelah kanan terlebih dahulu, tangan sebelah kanan mengambil pinset steril tangan kiri membuka  tempat bola  kapas yang sudah diberi savlon. Letakkan bola kapas savlon pada copies. Gunakan kembali sarung tangan sebelah kiri.
  9. Menutup perineal dengan menggunakan duk bolong.
  10. Memegang glans penis dengan menggunakan tangan  non dominan. Bersihkan glans penis sekitar meatus  urinaria dengan betadine jaga tangan dominan tetap steril, 1kali usapan.
  11. Mengolesi ujung kateter dengan jelly (minta tolong assistant).
  12. Memasukkan kateter yang telah diberi jelly kateter sekitar 6 – 10 cm kedalam meatus uretra.
  13. Memastikan urine tetap keluar, kemudian kateter urine disambungkan pada urine bag.
  14. Melakukan fiksasi dengan cara memberikan injeksi air aquadesh ke dalam folley kateter untuk mengembangkan balon kateter, agar keteter tidak mudah terlepas (pemberian aquadesh sesuai aturan).
  15. Menarik secara perlahan-perlahan folley keteter untuk memastikan apakah kateter sudah terfiksasi dengan aman.
  16. Menulis tanggal pemasangan pada plester yang akan direkatkan ke selang bag urine dengan paha klien.
  17. Memfiksasi selang kateter dengan plester dan letakkan selang kateter pada paha klien.
  18. Merapihkan klien dan alat-alat.
  19. Melepaskan handscoen buang pada nierbeken.
  20. Mencuci tangan.

0 komentar:

Posting Komentar